Puluhan pedagang dari Pasar Inpres Larantuka mendatangi Kantor Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (4/7/2025). Mereka tampak mengenakan ikat kepala warna putih dengan tulisan 'Tolak Indomaret'. Para pedagang menolak rencana berdirinya Indomaret di kompleks pasar. Tuntutan mereka dipenuhi oleh Wakil Bupati (Wabup) Flores Timur Ignasius Boli Uran.
Koordinator Umum Aksi, Aloysius E Da Santo mengungkapkan alasan para pedagang menolak berdirinya Indomaret di kompleks pasar inpres. Menurutnya, selama ini tidak ada sosialisasi dari pemerintah setempat. Selain itu, berdirinya toko modern, dia berujar, melanggar UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Perlindungan UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aloysius menilai berdirinya Indomaret di kompleks pasar dapat mematikan UMKM. Sebab, sudah ada tujuh minimarket berjaringan yang tersebar di Kota Larantuka dan Kecamatan Ile Mandiri.
Aloysius meminta meminta Pemkab Flores Timur membuat evaluasi. Aloysius menilai setiap bulan ada tren penurunan daya beli masyarakat di Pasar Inpres Larantuka.
"Alfamart (yang sudah berdiri) yang berjalan kurang lebih tujuh buah membuat daya beli masyarakat di Pasar Inpres Larantuka turun drastis. Tanggal 1-10 turun kurang lebih 60% pada pukul 09.00-12.00 Wita, sedangkan tanggal 11-30 turun kurang lebih 70% pada pukul 09.00-12.00 (siang)," kata Aloysius di depan kantor Bupati.
Aloysius menuntut ada sikap tegas dari Pemkab Flores Timur sebelum ada aksi lanjutan yang lebih besar. Para pedagang juga menyiapkan langkah hukum.
"Kami akan mengajukan gugatan hukum jika pemerintah tidak melakukan tindakan untuk menghentikan pembangunan Indomaret di kompleks Pasar Inpres Larantuka," tandasnya.
Sementara, pedagang lain, Wim, berharap mobilitas dan suasana ramai sekitar pasar tetap terjaga meski yang berbelanja sedikit. "Kami berharap hiruk pikuk pasar, aktivitas manusia di pasar itu ramai. Sepuluh orang lewat satu orang pasti tersangkut (membeli), " ujarnya.
Pantauan detikBali, para pedagang datang ke kantor bupati dengan satu mobil dan empat motor. Mereka melakukan orasi sepanjang jalan negara dari Pasar Inpres Larantuka ke Kantor Bupati Flores Timur. Setelah berorasi mereka diterima oleh Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, di ruang kerjanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, memastikan tidak akan ada Indomaret yang berdiri di kompleks Pasar Inpres Larantuka. Hal itu diungkapkan Ignas, sapaan Ignasius, setelah bertemu dengan para pedagang di ruang kerjanya, Senin (4/7/2025).
"Kami welcome Indomaret tetapi dibatasi jumlahnya. Di mana locus Indomaret berdiri itu tidak ada urusan dengan kami, mereka sendiri menentukan tergantung market. Pemerintah memberikan perizinan, kami batasi jumlahnya tapi locus-nya saya baru tahu hari ini bahwa ada calon lokasi Pasar Baru. Saya pastikan tidak," ujarnya.
Ignas berterima kasih atas aspirasi pedagang tersebut. Dia menekankan meskipun masyarakat mau menyerahkan tanahnya, tapi pemerintah mengambil kebijakan untuk tidak bisa berdiri di dekat kompleks Pasar Inpres Larantuka.
"Dengan kehadiran hari ini saya pastikan tidak akan ada Indomaret di dekat Pasar. Meskipun masyarakat punya lahan mau, tapi tidak boleh. Kita bicara tentang kebijakan pemerintah daerah. Tanah masyarakat perorangan. Tapi ketika kebijakan merugikan masyarakat lokal, kami tolak locus-nya. Prinsipnya kami buat kebijakan untuk memenuhi keinginan masyarakat," tandas Ignas.
(hsa/hsa)