Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), membuka pendaftaran calon rektor periode 2025-2029. Pendaftaran tersebut terbuka untuk seluruh dosen perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia.
"Jadi ASN di perguruan tinggi swasta juga mempunyai hak untuk bisa melamar jadi calon rektor di sini. Silakan datang melamar karena ini sangat terbuka," ujar Ketua Panitia Pendaftaran Calon Rektor Undana periode 2025-2029, Simon Sabon Ola, di Aula ITC Undana, Kupang, NTT, Kamis (31/7/2025).
Simon menjelaskan panitia pendaftaran rektor dan Senat Undana sudah berkonsultasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terkait tahapan pemilihan rektor. Termasuk memastikan regulasi yang digunakan dalam pemilihan pimpinan kampus itu.
"Peraturan Mendiktisaintek Nomor 19 Tahun 2017 itu masih berlaku. Sehingga kami langsung membuka pendaftarannya," jelas guru besar bidang sosiolinguistik itu.
Menurut Simon, jumlah bakal calon rektor Undana minimal berjumlah empat orang. Apabila tidak memenuhi persyaratan tersebut, dia berujar, panitia akan memperpanjang waktu pendaftaran hingga mendapat bakal calon sesuai ketentuan tersebut.
"Kalau belum sampai, itu diperpanjang terus sampai genap orang," kata Simon.
Simon mendorong semua dosen di Undana yang memenuhi syarat seperti jabatan lektor kepala, ketua jurusan, dan ketua program studi untuk melamar. Syarat lainnya batas umur calon maksimal 60 tahun saat mendaftar.
"Jadi saat pelantikan pada 6 Desember mendatang itu, usia pelamar tidak boleh mencapai 60 tahun plus satu hari. Kalau sudah lewat satu hari saja itu tidak bisa lagi," tegas Simon.
Kemudian, dosen dari luar Undana juga diberi kesempatan mendaftar. Hal itu tertera dalam surat edaran panitia yang ditujukan kepada semua perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) 1-16.
"Sejauh ini belum ada yang datang melamar dan belum ada tanda-tanda siapa yang mau maju. Kami juga tidak mau tanya siapa yang mau maju karena sebagai panitia kami di posisi netral," imbuh Simon.
Simak Video "Video: Bentrok Berdarah di Flores Timur, Polisi Amankan 3 Senjata Rakitan"
(iws/iws)