Kepala Desa Batu Cermin, Marianus Yono Jehanu, rela merogoh kocek pribadi mencapai Rp 1,1 miliar demi membangun kantor desa. Batu Cermin merupakan salah satu desa di Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Yono menjelaskan alasannya mengeluarkan uang pribadi lantaran anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk membangun kantor. Menurutnya, keterbatasan dana yang dikelola Pemerintahan Desa (Pemdes) Batu Cermin itu juga dialami oleh desa lainnya di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini didasari anggaran dana desa terbatas. Bukan hanya saya, seluruh kepala desa di seluruh Indonesia," kata Yono menjelaskan pembangunan kantor desa yang menggunakan dana pribadinya itu di Labuan Bajo, Selasa (27/7/2025).
Kantor desa itu berlokasi di pusat kota Labuan Bajo dan saat ini masih dalam tahap pembangunan. Proyek pembangunan kantor baru tersebut dikerjakan ditargetkan rampung dalam tiga pekan ke depan. Aksi sang kades yang rela mengeluarkan duit pribadi untuk membangun kantor desa itu viral di media sosial.
Pantauan detikBali, papan informasi proyek terpasang di depan bangunan kantor desa yang masih dalam proses pengerjaan itu. Tertera nama kegiatan, lokasi, pelaksana, serta waktu pelaksanaan. Yang menarik perhatian adalah keterangan sumber dana pada papan tersebut yang bertuliskan: Dana Pribadi.
Menyerupai Istana Negara
![]() |
Bangunan kantor Desa Batu Cermin itu memiliki ukuran 17x20 meter dan akan dicat putih. Bangunan itu dirancang dengan lima tiang di bagian depan, menyerupai gedung Istana Negara Republik Indonesia.
Yono menjelaskan konsep bangunan tersebut merepresentasikan keberadaan kantor desa di ibu kota kabupaten. Sebagai unit pemerintahan terkecil, dia berujar, kantor desa perlu memiliki bangunan yang representatif demi menunjang pelayanan kepada masyarakat.
"Alasan utama saya, kantor desa dalam kota, harus punya kantor yang representatifnya kota di ibu kota Kabupaten Manggarai Barat ini," ujar Yono.
"Pemerintahan kecil, di dalamnya ada perangkat, mereka harus punya ruangan, agar nyaman memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal," imbuhnya.
Yono mengatakan bangunan kantor desa yang lama sudah tidak layak digunakan. Sejak 2023, dia melanjutkan, Pemdes Batu Cermin memanfaatkan gedung milik BUMDes sebagai kantor sementara.
"Kantor desa lama sudah tidak layak digunakan," terang Yono.
Pengusaha Hotel di Labuan Bajo
Yono menjabat sebagai Kepala Desa Batu Cermin sejak 2023. Ia diketahui merupakan seorang pengusaha hotel di Labuan Bajo. Dana pembangunan kantor desa itu berasal dari sebagian penghasilan usahanya yang bernama Hotel Theodor.
Ia menjelaskan 60 persen anggaran Dana Desa telah diatur penggunaannya oleh pemerintah pusat. Kepala desa, dia berujar, tidak bisa mengubah peruntukan pos anggaran tersebut. Menurutnya, hanya sekitar 40 persen dana yang dikelola bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Yono menuturkan pembangunan kantor desa tidak boleh menggunakan Dana Desa, kecuali berasal dari pendapatan lain seperti CSR atau hibah. Ia menyebut dana pribadi yang digunakannya untuk membangun kantor desa itu sebagai hibah untuk desa.
"Pembangunan kantor desa ini tidak boleh diambil dari Dana Desa, tidak boleh, kecuali kalau pendapatan lain, CSR, hibah. Yang saya bangun sekarang ini itu dana hibah nanti, anggarannya Rp 1,1 miiliar," imbuh Ketua Askab PSSI Manggarai Barat tersebut.
Simak Video "Video: Momen Uskup Labuan Bajo Pimpin Ibadat Jalan Salib untuk Tahanan"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/hsa)