Pemkot Mataram Gencar Bagi Suplemen Anak Tekan Angka Stunting

Pemkot Mataram Gencar Bagi Suplemen Anak Tekan Angka Stunting

Nathea Citra - detikBali
Minggu, 27 Jul 2025 13:26 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan. (Foto:Β Nathea Citra/detikBali)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan. (Foto:Β Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggencarkan pemberian suplemen khusus bagi anak-anak stunting sebagai upaya menekan prevalensi stunting di bawah 5 persen pada 2025.

"Pemberian suplemen ini sudah kami berikan sejak 2024 lalu. Suplemen ini pemberian dari salah satu donatur," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan saat dikonfirmasi di Mataram, Minggu (27/7/2025).

Emirald menjelaskan, suplemen yang diberikan memiliki bentuk seperti minuman saset. Suplemen tersebut mengandung protein tinggi dan asam amino yang baik untuk perkembangan serta daya tahan tubuh anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga bagus untuk perkembangan dan daya tahan tubuh. Pemberian suplemen ini terus berjalan sampai saat ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Karena keterbatasan anggaran dan jumlah suplemen yang tersedia, distribusi suplemen difokuskan kepada target-target tertentu yang paling membutuhkan.

"Karena keterbatasan anggaran dan jumlah (suplemen), kita berikan kepada target-target tertentu. Mudah-mudahan ke depan semakin banyak suport dan pihak-pihak yang membantu. (Suport dari pihak lain ini) bentuk implementasi dari gerakan orang tua asuh juga," imbuh Emirald.

Dinas Kesehatan Kota Mataram mencatat tren penurunan angka stunting dalam setahun terakhir. Pada 2024, prevalensi stunting mencapai 7,6 persen atau sekitar 1.900 anak. Per Juli 2025, angka tersebut turun menjadi 6,6 persen atau sekitar 1.600 anak.

Emirald menyebut rata-rata anak stunting di Mataram berusia 5-6 tahun. Ia juga mengungkapkan sejumlah faktor penyebab stunting, mulai dari kurangnya asupan gizi ibu hamil, konsumsi makanan instan, hingga pola asuh yang tidak optimal.

"Pemberian suplemen ini sudah memberikan dampak, karena angka stunting terus menurun. Dari pemberian suplemen ini, proporsi dari tinggi badan dan berat badan anak-anak (stunting) ini kian sesuai dengan standar deviasinya," tandasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menyebutkan penurunan angka stunting di wilayahnya cukup signifikan.

"Sampai dengan hari ini, kita di posisi 6,6 persen, alhamdulillah penurunannya sangat signifikan di tahun ini," ujar Mohan.

Ia menegaskan komitmen Pemkot Mataram dalam menurunkan angka stunting, di antaranya dengan melibatkan kader, pemangku kepentingan, hingga berbagai pihak terkait.

"Target kami di tahun ini angka stunting (bisa kurang dari) 5 persen," harapnya.




(dpw/dpw)

Hide Ads