Jalur Rinjani Ditutup, TNGR Bangun Shelter dan Perkuat SOP Pendakian

Jalur Rinjani Ditutup, TNGR Bangun Shelter dan Perkuat SOP Pendakian

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 24 Jul 2025 17:14 WIB
Suasana Gunung Rinjani Lombok.
Suasana Gunung Rinjani Lombok. (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) akan menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani selama 10 hari, mulai 1 hingga 10 Agustus 2025. Penutupan ini dilakukan sebagai bagian dari penguatan sistem keselamatan pendakian usai insiden tewasnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins.

"Penutupan sementara ini dilakukan untuk proses penguatan sistem dan pembenahan menyeluruh. Saat ini sedang dalam proses penambahan fasilitas, pengadaan alat SAR, pelatihan, serta pembuatan SOP baru," kata Kepala Balai TNGR, Yarman, saat ditemui di ruangannya, Kamis (24/7/2025) sore.

Penutupan seluruh jalur pendakian Rinjani tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor: PG.5/T.39/TU/KSA.04.01/B/07/2025. Kebijakan ini merupakan hasil rapat koordinasi penanganan insiden darurat di jalur Danau Segara Anak yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolhukam) pada Selasa, 22 Juli 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangun Shelter dan Perkuat SOP

Yarman menjelaskan, pihaknya akan membangun tiga shelter darurat di titik-titik rawan. Ketiga titik itu yakni Pelawangan Sembalun, area Letter E menuju Puncak Rinjani, dan kawasan Segara Anak.

ADVERTISEMENT

"Sebagai bentuk peningkatan fasilitas, kami akan membangun shelter darurat yang juga akan difungsikan sebagai posko jaga dan tempat penyimpanan alat SAR, khususnya di sekitar titik kejadian darurat yang baru-baru ini terjadi," ujarnya.

Shelter tersebut akan memiliki kapasitas 10 orang dan dijaga oleh 10 petugas polisi hutan (Polhut) di masing-masing lokasi.

Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga dilakukan melalui pelatihan yang melibatkan petugas TNGR, pelaku wisata, pemandu (guide), porter, hingga tim penyelamat.

Tanggapi Penolakan Pelaku Wisata

Terkait adanya penolakan dari sejumlah pelaku wisata, Yarman menyebut hal itu sebagai respons wajar. Namun ia menegaskan keselamatan tetap menjadi prioritas utama.

"Pada prinsipnya, kami ingin memberikan kenyamanan dan keselamatan untuk para pendaki dan pelaku wisata. Ini juga bagian dari langkah menaikkan grade Rinjani menjadi destinasi kelas dunia," tegasnya.

Bagi pendaki yang sudah membeli tiket melalui platform e-Rinjani, Balai TNGR membuka opsi pengembalian dana (refund) maupun penjadwalan ulang (reschedule).

"Kami sudah membuka form yang disebarkan di media sosial TNGR. Para pendaki bisa langsung menghubungi kontak kami yang tertera untuk proses refund atau reschedule," kata Yarman.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Bule Swiss Jatuh di Gunung Rinjani, Patah Tulang-Luka di Kepala"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Hide Ads