Takut Keracunan, 900 Siswa SMPN 5 Kupang Tolak Makan Bergizi Gratis

Takut Keracunan, 900 Siswa SMPN 5 Kupang Tolak Makan Bergizi Gratis

Simon Selly - detikBali
Rabu, 23 Jul 2025 15:24 WIB
Kepsek SMPN 5 Kupang, Ferderik Mira Tade, saat diwawancarai diruang kerjanya, Rabu (23/7/2025).
Kepsek SMPN 5 Kupang, Ferderik Mira Tade, saat diwawancarai diruang kerjanya, Rabu (23/7/2025). (Foto: Simon Selly/detikBali)
Kupang -

Sebanyak 900 siswa SMPN 5 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menolak mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG) yang disediakan pihak sekolah. Penolakan disampaikan langsung para siswa saat apel pagi, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, hari ini.

"Yang tolak dari yang ikut apel pagi, sekitar 900 siswa. Mereka menolak makan alasannya takut keracunan," kata Kepala SMPN 5 Kupang, Ferderik Mira Tade, Rabu (23/7/2025).

Ferderik menjelaskan, jumlah tersebut merupakan sebagian besar dari total 1.050 siswa yang terdaftar di SMPN 5 Kupang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons penolakan massal itu, pihak sekolah langsung menjadwalkan pertemuan dengan wali siswa dan pengelola MBG. Ferderik menegaskan pihaknya tidak bisa memaksa siswa untuk tetap mengonsumsi makanan yang disediakan.

"Siswa-siswi di sini ada 1.050 orang dan saat ini kita masih melakukan pembahasan dengan pihak orang tua siswa-siswi untuk kapan program MBG berlangsung kembali," ujarnya.

Ferderik menyatakan, secara umum pihak sekolah mendukung program MBG karena membantu pemenuhan gizi anak. Namun, ia menegaskan keselamatan siswa tetap menjadi prioritas.

"Kami pihak sekolah tidak bisa memaksakan untuk anak tetap makan, karena kalau terjadi apa-apa kita tidak mau disalahkan. Untuk itu saat ini kita masih akan melakukan rapat koordinasi dengan orang tua siswa dan penyedia untuk bagaimana ke depannya itu program makan ini bisa kembali berjalan," katanya.

Karena siswa menolak makan, pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan siswa lebih awal dari jadwal biasanya.

"Karena hari ini mereka tidak makan, maka kami pulangkan mereka lebih sedu (cepat)," ujar Ferderik.

Program MBG di SMPN 5 Kupang telah berlangsung sejak Februari 2025. Ferderik menyebut, hingga saat ini belum pernah terjadi kasus keracunan. Namun, pernah ditemukan dua kali makanan dalam kondisi rusak.

"Kami mulai sejak Februari 2025 namun sejauh ini belum ada kasus namun ada dua kali makanan yang rusak. Tapi kita kasih tahu di penyedia mereka gantikan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Temuan BPOM soal Kasus Keracunan Makan Gratis di 10 Provinsi"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Hide Ads