Puluhan pengusaha transportasi perjalanan (travel) berdemonstrasi di depan Bandara Internasional Lombok (BIL), Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (21/7/2205) pagi. Mereka protes lantaran tak dilibatkan dalam Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII 2025.
Pantauan detikBali, massa aksi mulai berkumpul sejak pukul 09.21 Wita. Mereka tampak membawa sound system dan spanduk bertuliskan kekecewaan. Massa secara bergiliran melakukan orasi menyampaikan keluhannya.
Koordinator aksi, Lalu Reza Fadila, dalam orasinya mendesak panitia Fornas 2025 untuk mengakomodasi para pengusaha transportasi lokal lingkar BIL untuk terlibat dalam perhelatan tersebut. Menurutnya, jangan sampai panitia Fornas 2025 malah mengakomodasi travel dari luar daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hanya ingin mencari sedikit rezeki dari serpihan event yang begitu besar digaungkan di NTB ini, yaitu Fornas 2025 ini," kata Reza.
Reza menjelaskan travel lokal sebelumnya sudah memenuhi syarat dan ketentuan sebagai penyedia transportasi Fornas 2025 dan dijanjikan 100 unit. Namun, penyelenggara secara mendadak dan sepihak mengubah regulasi untuk mendatangkan kendaraan listrik dari luar.
"Kok tiba-tiba dibatalkan dengan alasan akan didatangkan mobil listrik dari luar. Lalu kami akan dikemanakan jika seperti ini," tegas Reza.
Reza menilai hal ini akan menjadi preseden buruk bagi Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal. Bagi Reza, pemerintah daerah (pemda) harus mengutamakan masyarakat lokal terlebih dahulu, baru kemudian mencari orang luar.
"Ini adalah bentuk kekecewaan kami semua karena kami tidak lagi berbicara tentang memenuhi prosedur dan lain-lain. Tetapi, ini memang kami tidak diberikan ruang untuk ikut serta," tegas Reza.
Massa aksi lain, Lalu Toni, mengungkapkan kejadian seperti ini bukan hanya terjadi kali ini saja, tetapi sering ditemukan ketika ada berbagai event besar di NTB. Toni berujar, yang lebih menjengkelkan lagi, regulasi itu diputuskan secara sepihak tanpa melibatkan pengusaha lokal.
"Bukan hanya hari ini kami di-prank, tetapi sudah sering begini. Kalau di Fornas ini syaratnya sudah kami penuhi, seperti kondisi kendaraan di bawah lima tahun dan itu sudah sekitar tiga bulan lalu kami penuhi," beber Toni.
Toni menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima para travel lokal, panitia sudah menjalin kerja sama dengan pengusaha luar sebagai pemegang event tersebut. Pengusaha dari luar itu, menurut Toni, akan membawa sebanyak 100 kendaraan listrik.
"Informasi yang kami dapatkan, Pak Gubernur itu sudah akan membawa mobil listrik dari luar daerah sekitar 50-100 kendaraan serta ada mobil lain yang dipinjamkan oleh perusahaan besar untuk mengantarkan para kontingen Fornas nantinya," tutur Toni.
Hingga pengujung aksi, tak terlihat ada dari pemda atau panitia Fornas 2025 yang menemui massa aksi. Massa aksi mulai membubarkan diri sekitar pukul 12.00 Wita. Mereka berharap aspirasinya bisa didengar.
Sebagai informasi, pelaksanaan Fornas VIII akan digelar di NTB pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Event tersebut setidaknya akan melibatkan lebih dari 12.000 peserta dari 38 provinsi. Mereka akan bertanding dalam 72 induk organisasi olahraga (inorga) dengan 1.152 nomor pertandingan, ditambah 13 Inorga ekshibisi dan 3 Inorga undangan.
Pelaksanaan Fornas VIII 2025 juga akan tersebar di tujuh wilayah di NTB. Ketujuh wilayah tersebut meliputi Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Bima.
(hsa/hsa)