Meriah Festival Bejango Desa di Lombok Timur, Jadi Ajang Silaturahmi Warga

Meriah Festival Bejango Desa di Lombok Timur, Jadi Ajang Silaturahmi Warga

Sanusi Ardi W - detikBali
Sabtu, 19 Jul 2025 08:40 WIB
Iring-iringan pawai dulang dalam Festival Bejango Desa di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, NTB, Jumat (18/7/2025). (Foto: M Sanusi Ardi/detikBali)
Iring-iringan pawai dulang dalam Festival Bejango Desa di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, NTB, Jumat (18/7/2025). (Foto: M Sanusi Ardi/detikBali)
Lombok Timur -

Festival Bejango Desa berlangsung meriah di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (18/7/2025). Festival tersebut berangkat dari filosofi Bejango yang dalam bahasa Sasak berarti saling mengunjungi atau bersilaturahmi.

"Budaya Bejango sendiri sebenarnya sudah melekat pada diri masyarakat Lombok. Entah itu Bejango kerabat maupun keluarga, sehingga kami mengundang dari desa luar juga untuk kami saling mengunjungi," jelas Kepala Desa Anjani, Muhammad Said kepada detikBali, Jumat.

Bejango, Said melanjutkan, merupakan salah satu tradisi yang masih terjaga dalam kehidupan sehari-sehari masyarakat Lombok. Ia berharap Festival Bejango Desa ini menjadi salah satu medium masyarakat bisa bertemu dengan kerabat maupun pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini juga moment kami bisa berkumpul bersama masyarakat duduk bersama, ada juga dari Pemerintah Kabupaten yang hadir, Pak Gubernur juga hadir, masyarakat bisa duduk bersama dengan pemimpinya," imbuh Said.

Iring-iringan pawai dulang dalam Festival Bejango Desa di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, NTB, Jumat (18/7/2025). (Foto: M Sanusi Ardi/detikBali)Iring-iringan pawai dulang dalam Festival Bejango Desa di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, NTB, Jumat (18/7/2025). (Foto: M Sanusi Ardi/detikBali)

Rangkaian Festival Bejango Desa dilaksanakan selama tiga hari, dari 18-20 Juli 2025. Festival dirangkai dengan berbagai kegiatan, mulai dari karnaval pawai dulang, pertunjukan gendang beleq, dan hiburan lainya.

"Rangkainya itu mulai dari iring-iringan pawai dulang, kemudian pertunjukan seni tradisional, begibung (makan bersama), kemudian esok hari ada namanya begasap," ungkap Ketua Panitia Festival Bejango Desa, Nendy Wahyu.

Nendy menjelaskan rangkaian Festival Bejango Desa hampir mirip dengan yang dilakukan desa lain di Lombok. Namun, dia berujar, festival di Desa Anjani memiliki keunikan karena mengangkat tradisi begasap.

"Begasap ini sebenarnya sudah menjadi budaya orang tua kami sejak dulu. Begasap ini adalah masyarakat bersama-sama menangkap ikan menggunakan tangan di sungai. Itulah alasan kami memasukkan begasap ini dalam Festival Bejango Desa," jelas Nendy.

Panitia menyiapkan ratusan ikan untuk diperebutkan oleh warga saat begasap digelar. Ikan-ikan tersebut akan dilepas di area persawahan. Kemudian, masyarakat bersama-sama akan menangkap ikan tersebut menggunakan tangan terbuka.

"Biasanya ketika begasap ini masyarakat sangat antusias. Selain mendapatkan ikan secara gratis, kami juga telah menyiapkan enam ekor kambing bagi mereka yang berhasil mengambil ikan paling banyak," imbuh Nendy.

Ia berharap festival tersebut dapat menarik wisatawan sehingga bisa berdampak terhadap ekonomi masyarakat desa. Terlebih, festival tersebut juga melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.




(iws/iws)

Hide Ads