Aroma jajanan tradisional menyeruak di kawasan wisata hutan bambu Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Ratusan warga memadati festival jajanan tradisional yang digelar pemerintah desa setempat, Minggu (29/6/2025).
Di bawah rindangnya tanaman bambu, pengunjung berburu jajanan jadul yang kini mulai langka ditemui di perkotaan.
Puluhan macam jajanan khas seperti kue bikang, kucur, onde-onde, nogosari, lemper, loro ati, cenil, jemblem, klepon, hingga berbagai panganan tradisional lainnya tersaji di festival tersebut. Semua dijajakan oleh pelaku UMKM lokal dengan harga ramah di kantong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini digelar sebagai bentuk pelestarian sekaligus pengembangan kuliner tradisional khas Desa Sumber Mujur.
"Festival jajanan tradisional ini menampilkanan makanan tradisional khas di Desa Sumber Mujur seperti cenil, jemblem, dan lainnya dengan tujuan untuk melestarikan dan mengembangkan UMKM," ujar Ketua Panitia Festival, Sapi'i, kepada detikJatim.
Harga jajanan di festival ini pun sangat terjangkau. Mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per biji, pengunjung bisa menikmati aneka kue jadul dengan cita rasa istimewa. Meski murah, rasanya dijamin tak murahan.
"Di festival jajan jadul ada banyak aneka kue tradisional, ini memang khas di desa, mulai berbahan tepung hingga singkong. Rasanya juga enak," ujar salah satu pengunjung, Rohman.
Hal senada juga disampaikan Alifia, pengunjung lainnya.
"Rasa jajanan tradisional di sini enak dan murah. Selain itu, jajanan ini sudah mulai jarang kita temui di kota," ucapnya.
Menariknya, di festival ini pengunjung tak hanya bisa mencicipi makanan jadul, tetapi juga melihat langsung proses pembuatan jajanan tradisional oleh warga setempat. Semuanya berlangsung di bawah sejuknya rindangan pohon bambu di kawasan wisata hutan bambu, menambah suasana asri dan nostalgia masa lalu.
(irb/hil)