Dinas Sosial Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengusulkan sebanyak 152 orang untuk menjadi calon siswa Sekolah Rakyat di daerah tersebut. Jumlah tersebut melebihi target 125 siswa dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Kami ditargetkan mencari 125 orang siswa, dan sudah kami usulkan 152 anak dari keluarga tidak mampu yang sudah masuk di DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional)," jelas Kepala Dinas Sosial Lombok Timur Soeroto, dikonfirmasi detikBali, Kamis (12/6/2025).
Soeroto memastikan usulan calon siswa di Sekolah Rakyat sudah mengakomodasi sebanyak 21 kecamatan di Lombok Timur. "Asal calon siswa ini tersebar dari 21 kecamatan, tapi hanya 125 atau 5 rombongan belajar yang akan kami terima," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah usulan tersebut, saat ini sedang diverifikasi oleh Dinsos NTB untuk memastikan calon siswa yang diusulkan benar-benar dari keluarga prasejahtera.
"Saat ini masih dilakukan tahapan verifikasi untuk menentukan kelayakan data yang telah kami usulkan untuk masuk sebagai siswa Sekolah Rakyat, verifikasi ini dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi," imbuh Soeroto.
Berkaitan dengan infrastruktur maupun fasilitas penunjang proses pembelajaran di Sekolah Rakyat, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sudah memeriksa dan akan memperbaiki.
"Diusahakan tahun ini sudah rampung, karena kami telah diperintahkan untuk mencari siswa, kemungkinan sambil perbaikan sarana proses belajar akan dimulai karena semuanya ditangani oleh pemerintah pusat," ujar Soeroto.
Begitu juga dengan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat, Soeroto melanjutkan semuanya memiliki mekanisme tersendiri dan telah diatur oleh pemerintah pusat. "Tugas kami di tingkat kabupaten hanya mencari siswa dan menyediakan tempat, selebihnya itu kewenangan pusat," ucapnya.
(hsa/hsa)