Apa Itu Wera Betok? Fenomena Pasir Timbul di Flores Timur NTT

Apa Itu Wera Betok? Fenomena Pasir Timbul di Flores Timur NTT

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Kamis, 12 Jun 2025 06:30 WIB
Fenomena semburan pasir atau Wera Betok di Flores Timur, NTT.
Fenomena semburan pasir atau Wera Betok di Flores Timur, NTT. Foto: dok. Istimewa
Flores Timur -

Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyimpan banyak keunikan alam yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Jika biasanya kita mendengar destinasi wisata yang terkenal di Flores Timur adalah Pantai Asam Satu, Telaga Biru, Danau Asmara dan Pulau Meko, kali ini ada salah satu lokasi unik yang bukan di perairan. Wera Betok namanya.

Nama Wera Betok diberikan oleh masyarakat Desa Lewopao, Kecamatan Ile Boleng, yang berarti semburan pasir yang naik ke permukaan. Dua kata itu jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah lubang atau gua yang menyemburkan atau mengeluarkan sesuatu seperti angin atau pasir.

Dirangkum detikBali, Wera Betok memiliki hamparan pasir yang terbentuk di atas tebing bebatuan yang ketinggiannya sekitar 10 meter dari permukaan laut. Semburan pasir itu berasal dari dalam gua yang berada di dalam tebing batu. Gua ini terhubung ke permukaan melalui lorong atau celah di antara bebatuan tebing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun berada di ujung tebing, Wera Betok ini dikelilingi pepohonan yang cukup rapat dan hijau. Selain unik, keindahan Wera Betok ini terletak pada semburan pasirnya yang terjadi setiap kali ombak membentuk ilang gua.

Informasi yang telah dirangkum, jika wisatawan ingin menikmati pemandangan Wera Betok harus berjalan menyusuri pepohonan dan jalan yang dibarisi bebatuan tajam dan besar. Sesampainya di sana, wisatawan bisa menikmati dua pemandangan yang berbeda. Seperti lautan luar dari bibir tebing atau Gunung Ile Boleng.

ADVERTISEMENT

Seorang warga Desa Lewopao, Linus Duli Kolipuke (29), menuturkan bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Wera Betok nantinya akan didampingi oleh masyarakat setempat. Karena ada beberapa area yang dibatasi untuk ritual adat. Hal itu dilakukan agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Area sekitar lubang semburan dan hutan kecil di bagian belakang Wera Betok," ujar Linus (9/3/2025) lalu.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads