Gunung Sirung di Alor NTT: Fakta Unik, Daya Tarik, hingga Rute Perjalanan

Gunung Sirung di Alor NTT: Fakta Unik, Daya Tarik, hingga Rute Perjalanan

Celine Melinda Santosa - detikBali
Rabu, 04 Jun 2025 06:00 WIB
Gunung Sirung, yang terletak di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, NTT (Tangkapan layar Google Earth/Koen Vanhollebeke)
Gunung Sirung, yang terletak di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, NTT (Tangkapan layar Google Earth/Koen Vanhollebeke)
Alor -

Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu provinsi di bagian timur Indonesia yang menyimpan beragam objek wisata alam yang memikat. Gunung Sirung di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, NTT, merupakan salah satunya.

Gunung Sirung merupakan salah satu gunung berapi aktif di bagian paling timur NTT yang menyimpan pesona alam yang unik. Gunung ini memiliki ketinggian 862 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan menjadi salah satu kawasan menarik bagi para pendaki.

Penasaran seperti apa keindahan dan keunikan dari gunung berapi aktif ini? Yuk, simak fakta-fakta berikut!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung Api Aktif dengan Sejarah Vulkanik yang Dramatis

Dikutip dari akun resmi Direktorat Atlas dan Penggunaan Informasi Geospasial, Gunung Sirung merupakan salah satu gunung api tipe A dan satu-satunya gunung api aktif di bagian selatan Pulau Pantar. Jenis gunung api ini pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sejak 1600 Masehi.

Letusan pertama Gunung Sirung terjadi pada tahun 1904. Letusan ini meninggalkan dampak yang besar di mana sebuah pulau terbelah menjadi dua. Pulau tersebut saat ini dikenal sebagai Pulau Batang dan Pulau Buaya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, letusan terakhir tercatat pada Mei 2012, lebih dari 40 tahun sejak gunung ini tidak menunjukkan aktivitas berarti. Letusan ini mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian sekitar 400 meter.

Setelah erupsi ini, Gunung Sirung kembali mengeluarkan asap sekitar 500 meter di atas bibir kawah pada Juli 2015.

Gunung Tertinggi Tipe Pseudo Aspite di Pulau Pantar

Dengan ketinggian 862 mdpl, Gunung Sirung menjadi gunung tertinggi di Pulau Pantar yang dari puncaknya dapat terlihat setengah pemandangan dari pulau tersebut. Puncak gunung ini mulai ramai dikunjungi oleh para penikmat alam, bahkan tidak jarang dijadikan tempat untuk berkemah.

Suasana di puncak gunung pada pagi hari disambut dengan sinar matahari pagi dan aroma lava dari kawah. Sedangkan pada sore hari, pemandangan matahari tenggelam yang memukau dapat terlihat jelas oleh pendaki.

Gunung api ini juga bertipe pseudo aspite, dimana terdapat aliran lava cair bersifat basaltik ke arah timur dan aliran lava agak kental bersifat basaltik andesitik ke arah barat. Aliran lava ini diselingi oleh endapan piroklastik sehingga gunung ini bercampur antara vulkanik dan aspite.

Kawah yang Eksotis, Daya Tarik Gunung Api Sirung

Danau kawah yang dikelilingi oleh deposit sulfur yang terletak di dalam kawah Gunung Sirung menyajikan pemandangan yang unik. Danau ini berukuran seluas lapangan sepak bola yang dapat dilihat dari puncak gunung.

Di sekitar kawah, terlihat asap belerang yang mengepul dari lubang-lubang yang menyajikan nuansa mistis sekaligus memperlihatkan bahwa gunung ini masih aktif hingga saat ini. Danau kawah ini juga memiliki air yang jernih dan biru yang dapat menjadi latar berswafoto yang memberikan kesan bak lukisan.

Pendakian menuju kawah ini dapat dilakukan pada pagi hari untuk mendapatkan pemandangan terbaik. Selama melakukan pendakian, pendaki juga dapat menjumpai berbagai jenis flora dan fauna endemik dan pemandangan hutan tropis yang memanjakan mata.

Rute Perjalanan Menuju Gunung Sirung

Bagi para pendaki yang ingin melakukan pendakian di Gunung Sirung dapat memulai perjalanan dari Kampung Kakamauta, Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor. Pengunjung akan menempuh waktu perjalanan sekitar 1 jam dari Pos PGA dengan kendaraan roda dua.

Setibanya di lokasi, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju tepi kaldera Gunung Sirung. Dengan jalur menanjak yang cukup menantang, trekking ke puncak gunung ini bisa memakan waktu sekitar 1 jam. Pendaki juga disarankan menggunakan masker atau membawa oksigen portable dikarenakan kepulan asap belerang yang cukup pekat.

Nah, itulah fakta terkait Gunung Sirung, daya tarik, beserta rute perjalanan yang dapat dijadikan pedoman oleh para pendaki. Apakah detikers tertarik untuk melihat keindahan alam gunung ini?




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads