Gubernur Iqbal Akan Terapkan Sistem Meritokrasi untuk Isi 13 Jabatan Kosong

Gubernur Iqbal Akan Terapkan Sistem Meritokrasi untuk Isi 13 Jabatan Kosong

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 08 Apr 2025 12:50 WIB
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat memimpin upacara perdana pasca libur Lebaran Idul Fitri 2025, Selasa (8/4/2025). (Ahmad Viqi/detikBali)
Foto: Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat memimpin upacara perdana pasca libur Lebaran Idul Fitri 2025, Selasa (8/4/2025). (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal akan menerapkan sistem meritokrasi untuk mengisi 13 jabatan kosong di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Hal itu diungkapkan dalam apel perdana pasca libur Lebaran 2025.

"Kami akan meletakkan meritokrasi ini secara bertahap. Sesegera mungkin kami akan terapkan the right man in the right place," kata Iqbal di lapangan Sangkareang, Selasa (8/4/3025).

Iqbal meminta seluruh ASN meninggalkan sistem birokrasi dengan cara-cara lama dalam mengelola pemerintahan di NTB. Ia mengajak keluar dari zona nyaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin di awal merasa tidak nyaman karena setiap hal baru, keluar dari zona nyaman itu membawa ketidaknyamanan," ujar Iqbal di depan ribuan ASN Pemprov NTB.

Eks Dubes Turki untuk Indonesia itu bakal memperbaiki tata kelola perencanaan pembangunan dan tata kelola sumber daya manusia di NTB dalam lima tahun ke depan. "Saya berkomitmen menerapkan meritokrasi bersama Ibu Dinda. Namun, kami sadar bahwa menerapkan itu tidak bisa dilakukan dalam satu malam," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurut Iqbal, orang-orang yang terbaik akan ditempatkan di tempat-tempat terbaik. Apa pun latar belakang politik, kelompok agama, dan suku.

"Saya sudah perhatikan semua birokrasi selama satu bulan lebih. Mulai hari ini kami akan bekerja dengan sungguh sungguh," tandasnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTB Yusron Hadi belum mendapat kabar nama-nama yang akan mengisi 13 jabatan kosong tersebut. "Belum ada. Tapi wajar jika ada mutasi karena ada 13 jabatan lowong," ujarnya.

Meski demikian, Yusron mengatakan pengisian 13 jabatan lowong itu masih dalam proses dan tetap mengedepankan sistem meritokrasi yang diperintahkan Iqbal. "Masih dalam ranah meritokrasi. Kami tunggu saja ya," tandas Yusron.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads