Sosok Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang yang Wafat Tadi Pagi

Sosok Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang yang Wafat Tadi Pagi

Simon Selly - detikBali
Jumat, 04 Apr 2025 13:19 WIB
Yoseph S. Meko (52) saat memberikan keterangan di Istana Keuskupan Agung Kupang. Foto: Simon Selly/detikBali.
Foto: Yoseph S. Meko (52) saat memberikan keterangan di Istana Keuskupan Agung Kupang. (Simon Selly/detikBali)
Kupang -

Yoseph S Meko mengungkapkan sosok Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Monsinyur (Mgr) Petrus Turang. Yoseph pernah menjadi sopir pribadi Petrus Turang selama 27 tahun. Petrus Turang meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).

Yoseph mengenang Petrus Turang sebagai sosok yang tegas. Dia juga selalu tepat waktu. Menurut Yoseph, sebagai pembina umat Katolik, Petrus layaknya sosok bapak yang mampu mengayomi.

"Beliau adalah sosok orang yang kebapakan sekali. Saya rasa ada empat poin yang bisa direfleksikan pada diri Bapa Uskup. Beliau juga orangnya berprinsip dan tidak ada orang lain yang bisa mengubah itu. Bapa Uskup orangnya on time, saya menjadi supir pribadi beliau sudah 27 tahun," terang Yoseph kepada detikBali, Jumat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Yoseph melanjutkan, Petrus Turang sangat tenang ketika menghadapi suatu masalah. Namun, di sisi lain, Petrus adalah sosok yang ekspresif ketika menyampaikan pendapat. Demikian pula jika ada sesuatu yang salah, dia tidak segan untuk marah.

"Beliau biasa ceplas-ceplos, tapi tidak menyimpan dendam kepada siapapun. Beliau sering marah kalau ada salah. Tapi beliau tidak simpan di hati, habis marah selesai," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Selama puluhan tahun dekat dengan Petrus Turang, Yoseph merasa sangat kehilangan atas berpulangnya pemimpin umat Katolik di NTT itu.

"Tadi pagi saya dengar berita duka ini. Saya hanya bisa sampaikan terima kasih Bapa Uskup sudah mendidik saya selama 27 tahun menjadi sosok yang tepat waktu," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Mgr Petrus Turang wafat di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada pukul 05.20 WIB atau 06.20 Wita, Jumat. Petrus Turang meninggal dunia karena mengalami sejumlah komplikasi penyakit.

"Bapa Uskup dirawat selama sebulan di RS Pondok Indah Jakarta. Jadi terakhir ini sakit komplikasi jantung, paru-paru, dan ginjal," ujar Yoseph.

Menurut Yoseph, Petrus Turang sebelumnya memiliki riwayat sakit jantung. "Sebelum menjadi Emeritus, Bapa Uskup sudah ada penyakit jantung dan ada pasang ring sekitar dua ring dan setelah itu ditambah satu ring lagi, jadi ada tiga ring," kata Yoseph sambil menitikkan air mata.

Dia menjelaskan Petrus Turang sudah keluar masuk rumah sakit sejak Januari lalu. Kemudian, dia dirujuk ke RS Pondok Indah pada Maret dan menjalani perawatan selama sebulan hingga dinyatakan meninggal pada pukul 05.20 WIB atau 06.20 Wita, Jumat.

Saat ini, jenazah Petrus Turang untuk sementara disemayamkan di Katedral Jakarta. Jenazah rencananya diterbangkan ke Kupang menggunakan pesawat Garuda pada Sabtu (5/4/2025).

"Jenazah akan tiba besok di Kargo Bandara El Tari Kupang dengan pesawat Garuda kurang lebih pukul 11.00 Wita," tandas Yoseph.

Diketahui, Mgr Petrus Turang ditahbiskan menjadi Uskup Agung Kupang pada 1997. Kemudian, lelaki dari empat bersaudara itu menjadi Uskup Emeritus sejak 9 Mei 2024.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads