Viral Patung Bunda Maria Dikuburkan dengan Kepala Tegak di Manggarai Barat

Viral Patung Bunda Maria Dikuburkan dengan Kepala Tegak di Manggarai Barat

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 04 Apr 2025 17:45 WIB
Polisi melihat lokasi penguburan patung Bunda Maria di Kampung Nggawut, Desa Lawi, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat, NTT, Kamis (3/4/2025). (Istimewa)
Foto: Polisi melihat lokasi penguburan patung Bunda Maria di Kampung Nggawut, Desa Lawi, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat, NTT, Kamis (3/4/2025). (Istimewa)
Manggarai Barat -

Viral di media sosial patung Bunda Maria dikubur dengan posisi kepala tegak di atas tanah. Penguburan patung Bunda Maria itu terjadi di Kampung Nggawut, Desa Lawi, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 2 April 2025.

Polres Manggarai Barat turun ke lokasi setelah informasi itu viral di media sosial. Lima orang yang terlibat dalam penguburan patung Bunda Maria kini masih diamankan polisi untuk mencegah potensi terjadinya kemarahan umat Katolik.

Bunda Maria adalah orang Kudus dalam keyakinan agama Katolik. Ibu Yesus Kristus itu dihormati dalam ajaran agama Katolik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang dihimpun, patung itu dikuburkan karena kondisinya sudah rusak. Pemilik patung juga sudah meminta petunjuk seorang pastor sebelum menguburkannya. Ditemukan sisa-sisa lilin yang dibakar di tempat penguburan patung Bunda Maria itu. Umat Katolik biasanya menyalakan lilin saat berdoa.

Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat AKP Lufthi Darmawan Aditya belum membeberkan hasil pemeriksaan terhadap lima orang yang diduga menguburkan patung Bunda Maria tersebut. "Belum selesai pemeriksaannya," ujar Lufthi, Jumat sore.

ADVERTISEMENT

Uskup: Patung Rusak Boleh Dikuburkan

Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Labuan Bajo, Monsinyur (Mgr) Maksimus Regus, menegaskan patung Bunda Maria dan barang-barang rohani lainnya yang sudah rusak boleh dikuburkan. Sebelum menguburkannya, umat yang memiliki barang-barang rohani yang rusak itu harus berkonsultasi dengan imam Katolik atau pastor paroki di wilayahnya. Penguburannya dilakukan dengan tata cara yang baik menurut tradisi gereja Katolik.

Dalam tradisi Katolik, jelas Mgr Maksi, menguburkan patung Bunda Maria dan barang rohani lainnya yang sudah rusak dengan tata cara yang baik disebut dengan Sakrarium.

"Sebetulnya dalam tradisi gereja juga ada kebiasaan untuk bilamana ada barang-barang rohani yang rusak, tidak digunakan lagi, tentu bisa dikuburkan dalam tradisi gereja yang tentu dalam tata cara yang baik yang disebut sakrarium," kata Mgr Maksi menanggapi penguburan patung Bunda Maria yang viral di media sosial tersebut, Jumat (4/4/2025).

Mgr Maksi sudah mendapat laporan bahwa patung Bunda Maria dikuburkan karena kondisinya sudah rusak. Ia juga mendapat informasi bahwa pemilik patung itu sudah meminta arahan seorang pastor di Ruteng, bukan pastor paroki, sebelum menguburkannya.

"Kalau dalam tradisi gereja ada barang-barang rohani yang rusak, tidak dipakai lagi itu bisa dikuburkan dan tentu saja melalui tata cara yang baik setelah berkonsultasi dengan imam, dengan pastor paroki," ujar Mgr Maksi.

Ia berharap penguburan patung Bunda Maria itu tak perlu ditafsirkan terlalu jauh dan bisa tertangani dengan baik agar tidak mengganggu suasana kebersamaan umat.

"Tata caranya seperti itu dan semoga ini bisa ditangani secara bersama-sama dan tidak perlu ditafsirkan secara luas, secara lebar karena ini juga bagian dari tradisi hanya mungkin pelaksanaan itu. Ke depan harus berkoordinasi dengan pastor paroki sehingga pelaksanaannya tidak menimbulkan penafsiran," katanya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads