Keluarga Duga Malapraktik, Perempuan Tewas di RSUD Lembata

Keluarga Duga Malapraktik, Perempuan Tewas di RSUD Lembata

Yurgo Purab - detikBali
Minggu, 09 Mar 2025 15:30 WIB
Ilustrasi pasien di rumah sakit
Ilustrasi pasien. (Foto: iStock)
Lembata -

Regina Wetan (31), warga Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia setelah disuntik obat oleh seorang bidan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembata, Rabu (5/3/2025). Keluarga menduga kematian Regina akibat kelalaian petugas rumah sakit atau malapraktik.

"Bidan langsung suntik obat di selang infus dekat tangannya. Regina mengeluh mau muntah dan sempat bertanya dan tarik tangan bidan, 'obat apa yang disuntik kepada saya kenapa saya rasa tidak enak dan mau muntah'. Tidak lama keluar air liur campur darah dari mulutnya," kata adik Regina, Alexandra Junita Betekeneng kepada detikBali, Minggu (9/3/2025).

Menurut Alexandra, Regina awalnya mengalami gangguan flek pada Senin (3/3/2025) pukul 20.00 Wita dan dibawa bidan desa ke Puskesmas Waipukang untuk pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ). Dokter yang bertugas menyarankan pemasangan infus untuk observasi karena adanya flek darah dan nyeri. Pada pukul 23.00 Wita, rasa nyeri yang dialami Regina hilang, sehingga dokter merujuknya ke RSUD Lembata untuk penanganan lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keesokan harinya, Selasa (4/3/2025), Regina menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG) di RSUD Lembata dan dinyatakan mengalami solusio plasenta. Setelah USG terakhir pada pukul 10.00 Wita, dokter menyatakan jantung bayi dalam kondisi lemah, sehingga Regina menjalani operasi pada pukul 14.18 Wita. Pascaoperasi, kondisi Regina baik dan ia sempat meminta Alexandra memotret bayinya.

Namun, pada pukul 22.00 Wita, seorang bidan memasuki ruangan dan menyuntikkan obat melalui selang infus tanpa memberi penjelasan. Regina kemudian mengeluhkan rasa mual dan menarik tangan bidan sebelum akhirnya mengeluarkan air liur bercampur darah.

ADVERTISEMENT

"Tidak lama keluar air liur campur darah dari mulut Regina setelah itu bidan panik dan panggil bidan lainnya bawa oksigen," imbuh Alexandra.

Tak lama setelah kejadian itu, dokter menyatakan Regina meninggal dunia akibat serangan jantung.

"Kata dokter serangan jantung," ujar Alexandra.

Menanggapi kejadian ini, Direktur RSUD Lembata, Yoseph Paun, akan menggelar Review Maternal Perinatalogi (RMP) dan audit medis pada Senin (10/3/2025) untuk mengetahui kronologi lengkap kejadian.

"Besok Review Maternal Perinatalogi (RMP)," ujarnya singkat.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads