Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengatensi dua titik di Kota Mataram yang dijadikan sebagai lokasi tawuran 'perang' petasan yang dilakukan sejumlah remaja Kota Mataram sejak beberapa hari terakhir.
"Kami lihat baru dua titik potensi (lokasi perang petasan), yang jadi atensi kami di Majeluk, Mataram (Jalan Bung Hatta) dan Jembatan Jangkuk di Dasan Agung, Udayana," kata Kasatpol PP Mataram Irwan Rahadi saat dikonfirmasi di DPRD Kota Mataram, Rabu (5/3/2025).
Diketahui, beredar sebuah video yang memperlihatkan aksi perang petasan di siang hari oleh sekelompok remaja di Jalan Bung Hatta, Majeluk, Kota Mataram di sosial media. Puluhan remaja tersebut terlihat melempar petasan dalam jumlah banyak ke tengah jalan, dan membuat sejumlah pengendara dan pengguna jalan yang melintas di lokasi tersebut ketakutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Potensi gangguan ini didominasi para bocil, salah satu faktornya (perang petasan) karena (para anak-anak ini sedang) libur sekolah," jelas Irwan.
Menurut Irwan, untuk menangani aktivitas remaja yang meresahkan pengguna jalan, Satpol PP Mataram bersama linmas hingga camat dan lurah turun untuk melakukan pengawasan ke titik-titik rawan potensi.
"Tetap kami awasi, bersama linmas, camat, lurah hingga masyarakat. (Apalagi) kita punya catatan pada beberapa tahun lalu di (Jalan Bung Hatta) Perempatan Majeluk itu, dulu pernah ada satu rumah terbakar (karena perang petasan), jadi kami (benar-benar) mengawasi (lokasi itu)," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf akan memanggil para kepala sekolah tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Mataram, buntut perang petasan tersebut.
"Hari ini mau rapat dengan kepala sekolah, nanti hasilnya baru kami kasih ke Pak Wali (Wali Kota Mataram Mohan Roliskana), biar Pak Wali (yang ambil keputusan)," kata Yusuf saat ditemui di Kantor DPRD Kota Mataram, Rabu.
Tak hanya memanggil para kepala sekolah tingkat SMP se-Kota Mataram, Yusuf juga akan memanggil kelompok kerja kepala sekolah (K3S) untuk mengusut kegaduhan yang dilakukan para remaja Mataram, melalui perang petasan.
"Kami undang kepala sekolah SMP dan K3S, banyak hal (yang akan kita rapatkan hari ini). Salah satunya, kegiatan di bulan Ramadan ini, kan banyak kegaduhan yang kita dengar (misalkan saja Perang Petasan)," tandas Yusuf.
(hsa/hsa)