Korban Longsor di Takari Khawatir Tak Punya Lahan untuk Bangun Rumah Lagi

Korban Longsor di Takari Khawatir Tak Punya Lahan untuk Bangun Rumah Lagi

Yufenki Bria - detikBali
Senin, 03 Mar 2025 17:44 WIB
Warga yang terdampak longsor saat berada di lokasi pengungsian di Aula Sobe Sonbai III kantor Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT, Senin (3/3/2025). (Yufengki Bria/detikBali).
Foto: Warga yang terdampak longsor saat berada di lokasi pengungsian di Aula Sobe Sonbai III kantor Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT, Senin (3/3/2025). (Yufengki Bria/detikBali).
Kupang -

Wasty, seorang ibu rumah tangga (IRT), khawatir tidak punya lahan untuk membangun rumah lagi. Sebab, rumah milik perempuan berusia 37 tahun itu tertimbun longsor yang terjadi di Jalan Timor Raya KM 72, RT/RW 01, Kelurahan/Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (1/3/2025).

"Apalagi kami sebagai warga pendatang. Semoga pemerintah bisa membantu kami untuk menyediakan lahan dan rumah hunian," ujar Wasty saat ditemui detikBali di tempat pengungsian yang berada di Aula Sobe Sonbai III kantor Kecamatan Takari, Senin (3/3/2025).

Perempuan asal Jawa Tengah itu tak keberatan bila pemerintah ingin merelokasi warga ke tempat aman. Sebab, tak ada pilihan lain bagi ibu empat anak itu setelah rumahnya lenyap tertimbun longsor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu saya sangat berterima kasih kalau pemerintah mau merelokasi kami," kata Wasty.

Wasty mengisahkan dirinya bersama empat orang anak dan mertuanya tak bisa berbuat apa-apa ketika rumah mereka tertimbun longsor. Saat kejadian, suaminya sedang merantau di Kalimantan.

ADVERTISEMENT

Wasty hanya bisa menyelamatkan anak-anaknya dan barang-barang berharga yang bisa dibawa. Mereka kemudian menyelamatkan diri secara mandiri ke tempat aman pada Minggu (2/3/2025) pukul 04.00 Wita.

"Saya sebagai perempuan merasa panik karena kejadiannya secara tiba-tiba. Apalagi suami sedang di rantauan ini. Pikiran saya tidak tenang nanti mau tinggal dimana dan anak-anak mau bawa kemana," tutur Wasty.

Warga lainnya, Timatius Misa (63), menuturkan warga ketakutan saat longsor terjadi. Mereka tak menduga longsor menerjang saat sedang tidur nyenyak.

"Pas tengah malam, jadi kami semua sedang tidur sonu (pulas/nyenyak). Kami tidak bayangkan longsor kembali terjadi," kata Timatius.

Warga yang terdampak longsor saat berada di lokasi pengungsian di Aula Sobe Sonbai III kantor Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT, Senin (3/3/2025). (Yufengki Bria/detikBali).SSuasana pengungsian di Aula Sobe Sonbai III kantor Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT, Senin (3/3/2025). (Yufengki Bria/detikBali).

Timatius menuturkan mulanya material longsor gugur secara pelan-pelan. Tak lama kemudian mulai menggunung dan menimbun dua rumah.

Sebelumnya, sebanyak 35 kepala keluarga (KK) di Jalan Timor Raya Kilometer (Km) 72 terdampak longsor. Longsor itu terjadi pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 11.00 Wita. Kini puluhan KK diungsikan di Aula Sobe Sonbai III kantor Kecamatan Takari.

"Sampai saat ini yang diusingkan ada 35 KK. Sebelumnya cuman 33 KK, tetapi kemudian bertambah lagi jadinya 35 KK," ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kupang, Paulus Liu, Senin.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads