Mayat perempuan yang ditemukan hanya mengenakan bra di perairan Long Ping Beach, Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), teridentifikasi. Perempuan itu ternyata bernama Juliani.
Perempuan berusia 32 tahun itu berasal dari Kampung Sangia, Kelurahan Sangia, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Juliani tewas akibat terseret banjir di Kabupaten Bima.
"Iya, Juliani dari Bima," kata Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, di Labuan Bajo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juliani diketahui sebagai salah satu korban hanyut akibat banjir bandang di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima pada 2 Februari 2024. Jasad Juliani diduga terseret ombak hingga perairan Long Pink Beach.
"Info dari keluarga salah satu korban hanyut banjir," ujar Christian.
Christian belum bisa memberikan penjelasan lengkap terkait proses identifikasi Juliani, termasuk proses lebih lanjut terhadap jenazah ibu rumah tangga tersebut. Penjelasan lengkap akan diberikan Seksi Hubungan Masyarakat (Sihumas) Polres Manggarai Barat
Camat Wera, Ilham, juga memastikan jika mayat terapung hanya mengenakan bra di perairan Long Pink Beach. "Dipastikan korban adalah Juliani," kata Ilham dihubungi detikBali, Kamis, (6/2/2025).
Ilham mengungkapkan kepastian jasad Juliani ditemukan di Labuan Bajo itu sesuai dengan keterangan dan pengakuan pihak keluarga korban yang mengenali ciri-cirinya. Jenazah akan segera dibawa ke Wera.
"Insyaallah besok pagi akan menuju ke Wera, Kabupaten Bima," ujar Ilham.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat perempuan dewasa mengapung di perairan Long Pink Beach, TN Komodo, Kamis (6/2/2025) pagi. Dalam video yang diperoleh detikBali, posisi mayat telentang, mengapung di tepi pantai.
Mayat tersebut tidak mengenakan pakaian. Hanya menyisakan bra merah marun dengan dada terbuka. Tak terlihat rambut di kepalanya. Wajahnya sulit dikenali.
Belum diketahui identitas mayat mengapung tersebut. Kondisi tubuh mayat sudah mulai rusak. Kulitnya tampak mengelupas.
(iws/iws)