Warga Temukan Mayat Bayi di Sungai Lombok Timur Saat Buang Sampah

Warga Temukan Mayat Bayi di Sungai Lombok Timur Saat Buang Sampah

Sanusi Ardi - detikBali
Senin, 03 Feb 2025 15:55 WIB
Pemeriksaan mayat bayi oleh Puskesmas Sukamuia Lombok Timur,  Senin (3/2/2025).
Foto: Pemeriksaan mayat bayi oleh Puskesmas Sukamuia Lombok Timur, Senin (3/2/2025). (Humas Polres Lombok Timur)
Lombok Timur -

Warga di Desa Paok Pampang, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), digegerkan dengan penemuan mayat bayi di Sungai Bagi Pituk, sekitar pukul 12.15 Wita, Senin (3/2/2025). Jasad orok tersebut ditemukan warga saat hendak membuang sampah di sungai.

"Saat itu saksi atas nama Ahmad Kurtubi sedang membuang sampah tadi siang sekitar pukul 12.15," ungkap Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur AKP Nicolas Oesman.

Ahmad seketika terkejut ketika melihat jasad bayi tersangkut kayu di sungai tersebut. Dia segera berlari memberitahukan warga yang lain. Informasi itu lantas dilaporkan kepada aparat desa setempat yang kemudian meneruskan laporan ke Polsek Kecamatan Sukamulia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga bersama aparat desa setempat langsung melaporkan penemuan bayi ini ke Polsek Sukamulia," kata Nicolas.

Mendapat laporan, polisi langsung datang ke lokasi untuk mengevakuasi jasad bayi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jasad bayi dibawa ke Puskesmas Sukamulia untuk diperiksa.

ADVERTISEMENT

Dari hasil pemeriksaan tim medis di Puskesmas Sukamulia, mayat bayi tersebut berjenis kelamin perempuan, dengan panjang 49 sentimeter (cm) dan berat 3,6 kilogram (kg). Diperkirakan bayi malang itu dibuang tak lama setelah dilahirkan.

"Tim medis di Puskesmas sudah periksa, diperkirakan lahirnya tiga jam lalu, bayinya langsung dibuang," terang Nicolas.

Setelah diperiksa, pemerintah desa dan warga sepakat untuk memakamkan jasad bayi tersebut di Pemakaman Umum Kebon Jerok, Dusun Bagik Pituk, Desa Paok Pampang.

"Sampai saat ini Unit Reskrim Polsek Sukamulia dan Intelkam Polsek Sukamulia sedang melaksanakan lidik terkait peristiwa tersebut," tutup Nicolas.




(hsa/gsp)

Hide Ads