Enam warga Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hilang disapu banjir hingga kini belum ditemukan. Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri menetapkan fokus proses pencarian diperluas.
"Pencarian para korban banjir menjadi fokus penanganan," ujar Umi Dinda, sapaan Indah, kepada detikBali, Senin (3/2/2025).
Dinda juga sudah meminta Camat Wera dan Kepala Desa (Kades) Nanga Wera untuk mendata korban hilang secara detail, sehingga proses pencariannya bisa lebih difokuskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meminta seluruh elemen untuk bersama-sama mencari serta mendoakan agar korban banjir yang hilang segera ditemukan dalam kondisi selamat," harap wakil gubernur (wagub) NTB terpilih itu.
Sementara itu, Kades Nanga Wera, Umar, mengungkapkan perkembangan pencarian para korban. "Sampai pukul 14.30 Wita, enam korban belum berhasil ditemukan," kata Umar.
Poses pencarian enam korban banjir melibatkan tim gabungan, seperti SAR, TNI, Polri, Tagana, BPBD, dan warga. Lokasi pencarian meliputi sepanjang bantaran sungai, pesisir Pantai Nanga Wera, hingga di wilayah laut.
"Warga bersama dengan Tagana diberi tugas menyisir di sepanjang bantaran sungai hingga pesisir pantai. Sedangkan tim SAR bersama BPBD dan TNI/Polri mencari di sekitar pesisir pantai hingga ke dalam lautan," terang Umar.
Umar mengatakan proses pencarian enam korban banjir banyak mengalami kendala di lapangan. Seperti hujan yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi. Sementara, di bantaran sungai, kendalanya yakni dipenuhi material sisa banjir.
"Walau begitu, kita berharap seluruh warga yang hilang ini bisa ditemukan dalam kondisi selamat," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, dari tujuh korban banjir yang dilaporkan hilang, baru satu orang ditemukan dalam keadaan tewas pada Senin pagi. Korban bernama Herman (40), warga Desa Wora, Kecamatan Wera.
Buka Dapur Umum dan Posko Kesehatan
Selain fokus pada pencarian korban oleh tim gabungan, Umi Dinda juga memerintahkan Dinas Sosial (Dinsos) segera mendirikan dapur umum di Kecamatan Wera mulai Senin. Hal ini untuk memastikan kebutuhan korban banjir dan mengantisipasi terjadinya banjir susulan.
"Kami minta Dinsos juga memberikan bantuan penanganan bencana, agar warga bisa kembali melaksanakan aktivitas seperti sedia kala," ujarnya.
Di samping itu, Dinda juga telah meminta jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Puskesmas Wera untuk mendirikan pos posko pelayanan kesehatan. Termasuk juga konseling psikologi kepada warga yang terdampak banjir.
"Penanganan dan pemulihan secepatnya dilakukan," tutur politikus Golkar itu.
Selain itu, yang menjadi prioritasnya adalah proses penanganan akses jalan yang terputus. Pengerahan alat berat dan penimbunan ruas jalan yang terputus bisa segera dilakukan agar bisa difungsikan kembali.
"Terkait jalan dan jembatan yang terputus, saya sudah minta Kadis PUPR untuk berkoordinasi dengan Balai Jalan dan Jembatan Provinsi NTB agar secepatnya menangani infrastruktur jalan dan jembatan yang tergerus akibat banjir," tandas Bupati Bima dua periode itu.
(hsa/gsp)