Pj Gubernur NTB Minta Kader NU Kawal Nilai-nilai Akidah dan Akhlak

Pj Gubernur NTB Minta Kader NU Kawal Nilai-nilai Akidah dan Akhlak

Ahmad Viqi - detikBali
Sabtu, 18 Jan 2025 16:51 WIB
Konferwil ke-XIV PWNU NTB di Ponpes Qamarul Huda, Desa Bagu, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Sabtu (18/1/2025). Foto: (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Konferwil ke-XIV PWNU NTB di Ponpes Qamarul Huda, Desa Bagu, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Sabtu (18/1/2025). (Ahmad Viqi/detikBali)
Jakarta -

Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) ke-XIV digelar mulai hari ini, Sabtu (18/1/2025). Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur NTB Hassanudin dalam sambutannya meminta para kader NU mengawal dan memperkuat nilai-nilai akidah serta akhlak umat.

"Tentu tantangan sekarang ini barus berinovasi melakukan langkah strategis untuk mengawal nilai-nilai akidah dan akhlak," ujar Hassanudin dalam Konferwil yang digelar di kediaman Rais 'Aam sekaligus Mustasyar PBNU Tuan Guru H Lalu Turmudzi Badaruddin di Pondok Pesantren Qamarul Huda, Desa Bagu, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.

Hassanudin juga mengatakan seluruh anggota dan pengurus NU sebagai garda terdepan menciptakan kedamaian hingga memperjuangkan pendidikan dan kesejahteraan umat. Menurutnya, dalam dinamika sosial yang dinamis, perlu dilakukan penguatan akidah di tengah masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konferwil ini mari dijadikan evaluasi gagasan dan ide ke depan yang terjadi di lingkungan kita," tandas Hassanudin.

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar NU (PBNU) Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Muhammad Faesal mengatakan Konferwil bertujuan untuk memperkuat tiga matra. Yakni, matra tata kelola perkumpulan, matra sumber daya, dan matra agenda.

ADVERTISEMENT

"Kenapa? Agar struktur NU paham apa yang dilakukan apa tugas hikmat yang harus dilakukan PBNU, PWNU, PCNU dan lainnya," kata Faesal dalam

Faesal mengatakan PWNU NTB masuk klasifikasi A sehingga bisa sejajar dengan jajaran PWNU di Pulau Jawa. Menurut Faesal, ada dua PWNU yang mendapat klasifikasi A di luar Pulau Jawa.

"Ada Lampung dan NTB. Tapi Masalahnya, instrumen untuk mempertahankan klasifikasi A ini sangat sulit," katanya.

Sebagai contoh, Faesal berujar, Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Bima belum memiliki kantor. Hal serupa dialami PCNU di beberapa kabupaten dan kota lain.

"Kita tahu masing-masing PCNU di NTB ini belum memiliki layanan pendidikan yang dikelola ma'arif di tingkat SMA sederajat. Belum lagi layanan kesehatan ini tidak ada," katanya.

Untuk mempertahankan klasifikasi A yang diemban oleh PWNU NTB, seluruh pengurus cabang wajib memiliki lembaga kesehatan minimal setingkat pratama.

"Ini tugas berat. Bagaimana caranya NTB mempertahankan klasifikasi A. Karena PWNU NTB punya potensi turun kelas ke klasifikasi C. Kalau turun ke kelas C, dosa besar Ketua PCNU," kata Faesal.

Untuk itu, Faesal melanjutkan, seluruh Ketua PCNU di masing-masing kabupaten harus sanggup mengemban amanah dengan baik. Seluruh pengurus harus menciptakan terobosan dan gagasan baru untuk memperbaiki.

"Kita perbaiki pelan-pelan. Kami tahu membangun sekolah tidak seperti membalikkan telapak tangan. Kami minta serius agar tidak turun kelas dari klasifikasi A," tandas Faesal.

Konferwil ke-XIV PWNU NTB dihadiri ratusan kader dan pengurus. Ketua Tanfidziah PWNU NTB Masnun Tahir mengatakan Konferwil PWNU NTB dilaksanakan hingga besok, Minggu (19/1/2025). Konferwil ini dilaksanakan dengan beberapa agenda.

"Acara ini sampai malam. Ada sidang-sidang komisi yang diikuti oleh jajaran pengurus," kata Masnun, Sabtu.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu menjelaskan kegiatan Konferwil ke-XIV dilaksanakan dengan menggelar berbagai diskusi di masing-masing pengurus.

"Dalam momen ini kami pada prinsipnya harus bersinergi dengan seluruh stake holder," ujar Masnun.

Utuk diketahui, Konferwil ke XIV PWNU NTB bertujuan untuk penguatan organisasi NU di NTB. Selain it, juga sebagai ajang pemilihan kepengurusan baru untuk periode 2025-2030. Konferwil juga akan menjadi tempat merumuskan program kerja yang relevan dengan tantangan zaman.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads