Sebanyak 17 warga Nusa Tenggara Barat (NTB) terjangkit demam berdarah dengue (DBD) pada awal 2025. Sebanyak 17 kasus itu berada di empat kabupaten dan kota di NTB.
"Awal tahun ini sudah ada 17 kasus DBD. Kita di posisi sedang tidak tinggi," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) NTB, Lalu Hamzi Fikri, saat ditemui di Kantor DPRD NTB, Senin siang (13/1/2025).
Fikri berujar 17 kasus DBD berdasarkan laporan masing-masing pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di NTB. Kasus tersebar di Lombok Barat, Mataram, Lombok Utara hingga di Kabupaten Bima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merata di seluruh kabupaten kota ya, ada di Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat, dan Bima," terang Fikri.
Menurut Fikri, 17 kasus DBD di awal 2025 menjangkit kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan kelompok dewasa rentan. Oleh sebab itu, Fikri meminta masyarakat meningkatkan pola hidup sehat selama perubahan cuaca. "Perlu ada kewaspadaan perubahan musim ini, seperti sekarang ini kewaspadaan kami," ujar Fikri.
Di sisi lain, masyarakat yang tinggal di lokasi banjir, seperti di Bima, Sumbawa, dan Lombok Barat perlu mengantisipasi munculnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, dan diare.
"Jadi perlu diwaspadai pascabanjir ya. Biasanya bisa sebabkan diare, penyakit kulit, dan ISPA. Kami juga minta surveilans puskesmas meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR) di masing-masing daerah," jelas Fikri.
(iws/dpw)