Dua warga di Kabupaten Rote Ndao, tewas tersambar petir. Peristiwa itu terjadi di persawahan Kapasiok, Desa Persiapan Loman, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (21/12/2024) sekitar pukul 12.00 Wita. Para korban itu adalah Candra Lasor Ndun (53) dan Sefanya Yohanis Lekeama (17).
"Ada dua orang yang jadi korban tersambar petir kemarin. Kejadiannya secara tiba-tiba sehingga para korban tidak berhasil diselamatkan," ungkap Kasubsi Penmas Humas Polres Rote Ndao, Aipda Onny Mbolik, Minggu (22/12/2024).
Onny menjelaskan kejadian itu berawal saat Candra Lasor Ndun bersama Rofi Bailao (42) dan Jacob Ndun (52) sedang membajak di persawahan Kapasiok. Tiba-tiba terjadi hujan deras disertai petir sehingga mereka berhenti membajak sawah dan berteduh di dalam pondok darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian, petir menyambar pondok tersebut. Seketika, Rofi dan Jacob melihat Candra Lasor Ndun dalam posisi tersungkur. Setelah dicek, ternyata dia sudah meninggal dunia.
Rofi dan Jacob lantas melaporkan kejadian itu kepada keluarga dan pemerintah desa. Selanjutnya, jasad Candra Lasor Ndun langsung dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan.
Sedangkan, korban Sefanya Yohanis Lekeama, Onny melanjutkan, saat kejadian bersama dua temannya, yaitu Rehan Liu (17) dan Bles Menoh (17). Mereka saat itu sedang mencangkul untuk membuat pematang sawah. Lokasinya juga berada di Desa Persiapan Loman.
Tak lama kemudian, terjadi hujan lebat disertai guntur dan petir sehingga mereka memutuskan untuk berteduh di dalam mobil pikap yang terparkir di pinggir jalan.
Namun dalam perjalanan menuju mobilnya, tiba-tiba guntur dan petir bergelegar. Karena panik dan ketakutan, mereka langsung tiarap ke pematang sawah.
Setelah gemuruh guntur selesai, Rehan dan Bles bangun dari tiarapnya. Namun, Sefanya dalam kondisi tak sadarkan diri sehingga langsung dilarikan ke RSUD Ba'a untuk mendapatkan pertolongan medis, tapi nyawanya tidak tertolong.
"Para korban murni tewas karena tersambar petir. Keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai musibah," pungkas Onny.
(hsa/nor)