.webp)
Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Ranakah, Andrik Kurnia Adi Pratama, menegaskan aktivitas gunung yang berada di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu masih status level 2 (waspada). Andrik mengatakan ada kekeliruan petugas sehingga gunung itu dikabarkan turun status menjadi level 1 (normal).
Dalam laporan aktivitas Gunung Anak Ranakah itu sebelumnya disebutkan sudah kembali berstatus normal. Laporan itu berdasarkan hasil pengamatan pada periode 9 Desember 2024. Pemerintah Kabupaten Manggarai bahkan sudah menyampaikan pernyataan pers hari ini bahwa aktivitas Gunung Anak Ranakah sudah kembali normal.
"Kami mohon maaf atas kegaduhan di masyarakat. Ada sedikit kesalahan waktu kami petugas pengamat memasukkan laporan di magma Indonesia. Untuk saat ini status Gunung Anak Ranakah masih berada di level Waspada," kata Andrik, Selasa (10/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andrik mengeklaim kesalahan status aktivitas Gunung Anak Ranakah akibat jaringan internet yang tidak stabil hingga jaringan listrik yang sering mati di Pos Pemantauan. Seharusnya laporan yang terkirim ke Magma Indonesia adalah status waspada, tapi yang dipilih adalah status "normal". Hal ini, kata Andri, disebabkan jaringan internet lelet.
"Dikarenakan jaringan di pos kurang stabil dampak dari sering mati listrik. Jaringan internet juga ikut drop dan tidak stabil. Yang harusnya kirim laporan di status waspada jadi terpilih normal, efek loading aplikasi yang lama karena internet kurang baik," jelas Andri.
Tadi siang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Stefanus Tawar mengatakan aktivitas Gunung Anak Ranakah sudah kembali ke status normal. Ia memperlihatkan laporan aktivitas Gunung Anak Ranakah dari Magma Indonesia yang menunjukkan status gunung itu sudah normal.
"Aktivitas gunung Api Anak Ranaka sudah kembali ke level normal," kata Stefanus.
Diketahui aktivitas Gunung Anak Ranakah naik dari level 1 (normal) menjadi level 2 (waspada) terhitung mulai 3 Desember 2024.
(dpw/dpw)
