Sejumlah sekolah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terendam banjir. Walhasil, ratusan siswa tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) di daerah tersebut terpaksa diliburkan.
"Tiga sekolah melapor terendam banjir, ada SD 3 Ampenan, SD 26 Ampenan, dan SMP 19 Mataram. Jadi, kami arahkan untuk diliburkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf saat ditemui di kantor Wali Kota Mataram, Selasa (10/11/2024).
Yusuf memperkirakan jumlah sekolah yang terkena banjir akan bertambah. Terlebih, hujan angin telah melanda wilayah Mataram sejak Senin (9/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: NTB Catat 19 Ribu Kasus TBC pada 2024 |
"Intensitas hujan lagi tinggi-tingginya, ditambah lagi sedang cuaca ekstrem. Jadinya, volume air yang ada di sungai dan saluran melebihi kapasitas. SD 3 Ampenan itu banjir karena posisi sekolahnya dekat dengan sungai," tutur Yusuf.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB itu menyarankan sekolah-sekolah yang terdampak banjir untuk menunda aktivitas belajar mengajar untuk sementara waktu. "Apalagi anak-anak sekolah lagi ujian semester. Kami sarankan untuk libur dulu sampai banjirnya surut," imbuhnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid memprediksi wilayah Kota Mataram berpotensi diterjang hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang dalam dalam tiga hari ke depan (10-12 Desember 2024). Warga diimbau waspada dan berhati-hati dengan dampak bencana yang ditimbulkan.
Menurut BMKG, beberapa wilayah di Kota Mataram yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem, yakni Ampenan, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Sandubaya. Beberapa bencana yang perlu diwaspadai, di antaranya banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, kilat/petir, hingga pohon tumbang.
(iws/gsp)