Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, resmi menutup Tanwir Muhammadiyah ke-112 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam sambutannya, Haedar mengingatkan untuk tetap rendah hati tidak boleh jemawa. Semua wajib disyukuri, dan menjadikan apresiasi sebagai energi positif.
"Tidak boleh membuat kita lengah dan sombong," kata Haedar di Aula Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Jumat (6/12/2024).
Ia menyebut banyak tantangan untuk menyelenggarakan agenda besar kali ini. Terlebih terkait urusan cuaca. "Lebih-lebih untuk urusan cuaca yang berganti-ganti secara cepat dan ekstrem," kata Haedar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto serta pejabat menteri dan jajarannya yang bersedia menghadiri Tanwir Muhammadiyah di Kota Kupang.
"Tentu ini semua karena rahmah, rida, dan berkah dari Allah SWT sebagai tradisi dalam ibadah kita," tambahnya.
Haedar juga mengapresiasi kepada Pemerintah Kota Kupang dan NTT, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTT dan UMK yang telah menyediakan kenyamanan saat penyelenggaraan Milad dan Tanwir Muhammadiyah ke-112.
"Kesuksesan Tanwir Muhammadiyah Kupang ini, memicu sembilan PWM lain yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah tanwir di masa mendatang," imbuh dia.
Sementara itu Rektor UMK, Zainur Wula bersyukur penyelenggaraan Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah bisa berjalan dengan lancar. Juga ground breaking RS Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kupang berjalan dengan aman dan lancar walaupun cuaca yang tidak bersahabat.
"Yang sangat membanggakan, PP Muhammadiyah sangat mempertimbangkan kearifan lokal yaitu Sasando dan Bunga Sepe," tambah Zainur.
Zainur melihat agenda ini memberikan efek yang positif, khususnya di bidang ekonomi melalui bidang pariwisata. Dia berharap event-event seperti ini lebih sering diadakan di Kota Kupang.
"Aktivitas ini bukan hanya untuk persyarikatan saja, tapi berdampak luar biasa bagi masyarakat luas," katanya.
Dalam penutupan ini juga dilakukan pembacaan Keputusan Tanwir I Muhammadiyah periode Muktamar ke-48. Pembacaan dilakukan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, M. Izzul Muslimin.
Keputusan Tanwir Muhammadiyah 2024 diperoleh setelah melalui enam pleno dan satu sidang komisi yang terdiri dari Komisi A membahas Strategi Mewujudkan Indonesia Berkemakmuran. Komisis B usulan perubahan AD/ART dan Komisi C membahas rekomendasi.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan Prasasti Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang ini oleh Haedar Nashir. Prasasti ini sebagai artefak nanti di masa depan bahwa ada peristiwa besar di Kota Kupang.
(nor/nor)