Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menginformasikan sejumlah rute alternatif bagi wisatawan yang terjebak di Labuan Bajo dan sekitarnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Para turis yang tertahan akibat penutupan sejumlah bandara bisa menggunakan alternatif transportasi laut.
"Data yang diperoleh per 13 November 2024 pukul 18:00 WITA, diperkirakan 602 wisatawan masih tertahan di Labuan Bajo," ujar Menpar Widiyanti Putri Wardhana dalam siaran pers, Kamis (14/11/2024) dilansir dari detikTravel.
Rute alternatif perjalanan transportasi laut disiapkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo. Rute alternatif ini menggunakan kapal feri dari Labuan Bajo menuju Sape (Bima), Pelabuhan Poto Tano (Sumbawa Barat), Pelabuhan Kayangan (Lombok), Pelabuhan Lembar (Lombok), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), dan Benoa (Bali).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widiyanti memastikan wisatawan yang masih berada di Labuan Bajo dan sekitarnya di NTT atau sekitar episentrum erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dapat mengakses fasilitas yang dibutuhkan selama proses evakuasi di jalur-jalur alternatif keluar dari Labuan Bajo.
"Baik fasilitas seperti transportasi ke hotel terdekat, toilet bersih, serta konsumsi wisatawan menjadi perhatian kami. Sejak awal erupsi Lewotobi terjadi, koordinasi dan kolaborasi lintas stakeholder telah dilakukan," ungkap Widiyanti.
Di sisi lain, Widiyanti mengungkapkan ada sebanyak 505 room telah melakukan perpanjangan kamar sejak 9 November dari rentangan hotel bintang 3 hingga bintang 5. Wisatawan yang memperpanjang periode kamar hotel di Labuan Bajo mendapatkan diskon dengan rata-rata 50 persen. Beberapa hotel yang memberikan potongan harga di antaranya Puri Sari, Ayana, Green Prundi, La Prima, Parlezo, Merourah, Palm Hotel.
Adapun layanan tambahan yang diberikan oleh pihak hotel berupa pendampingan pembelian tiket kapal, melayani jasa antar/jemput untuk para wisatawan yang penerbangannya dibatalkan, para wisatawan yang mencari opsi akomodasi laut serta memberikan opsi alternatif wisata dalam kota bagi para wisatawan.
Tak hanya itu Kemenpar juga telah mengaktifkan Tourism Information Center (TIC) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang memfasilitasi penyediaan informasi terbaru mengenai aksesibilitas alternatif Labuan Bajo, opsi tempat dan aktivitas yang dapat dilakukan para wisatawan selama di Labuan Bajo, serta membantu informasi-informasi imbauan berkenaan dengan erupsi Lewotobi.
"Kami akan terus melakukan aksi tanggap darurat dengan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak otoritas setempat untuk menjamin keamanan wisatawan melalui aktivasi Tourism Information Center dan pembentukan Posko Kesiapan Transportasi Laut untuk memastikan evakuasi wisatawan keluar dari Labuan Bajo," kata Menpar Widiyanti.
Kemenpar juga memastikan para pelaku industri pariwisata, termasuk transportasi dan biro perjalanan, tidak menaikkan harga layanan selama masa tanggap darurat akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)