Puluhan ibu rumah tangga, remaja perempuan, dan sejumlah pria dewasa di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terlihat menenteng karung dan kantong plastik berisi sampah, Jumat (27/9/2024) pagi.
Sampah yang dibawa itu sebagian besar sampah plastik, seperti botol-botol air mineral. Sampah-sampah itu ditimbang kemudian ditukar dengan sembako seperti beras, minyak goreng, telur, dan lainnya. Adapula alat-alat tulis hingga tumbler.
Jumlah sembako yang bisa dibawa pulang dihitung sesuai berat sampah. Mereka juga mendapat layanan pemeriksaan kesehatan gratis seperti cek gula darah, kolesterol dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan itu dilaksanakan oleh PT Inovasi Gerakan Masyarakat di sela kegiatan peluncuran Program B+ (Bajo Positif - Program Pilah Sampah Secara Inovatif) di Labuan Bajo. Kegiatan ini didukung PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP Indonesia).
Peluncuran Program B+ ini dalam rangka mendukung edukasi pengelolaan sampah di kawasan destinasi pariwisata superprioritas Labuan Bajo.
Kristina Eka, salah satu ibu rumah tangga yang menukar sampah dengan sembako, mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Cukup dengan membawa sampah, Kristina bisa bawa pulang sembako.
"Senang, daripada sampah dibuang aja, apalagi kalau dibakar. Ini bisa ditukar dengan sembako," ujar Kristina.
Total ia membawa hampir lima kilogram sampah yang sebagian besar sampah plastik. Kristina kemudian membawa pulang lebih dari selusin telur dan sembako lainnya.
Kristina mengatakan ke depannya Ia tidak akan membuang atau membakar sampah-sampah plastik. Ia akan menyimpannya untuk ditukarkan lagi dengan sembako.
"Nanti sampah di rumah disimpan untuk ditukar. Senang dapat sembako cuma ditukar sampah," ujar Kristina.
(hsa/hsa)