Partai Gelora angkat bicara ihwal ucapan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang menyebut Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora Fahri Hamzah bakal bergabung ke Golkar.
Partai Gelora menyebut pernyataan Bahlil hanyalah candaan politik. "Itu sebagai candaan politik. Itu menandakan kedekatan hubungan mereka secara pribadi," kata Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Pahrurrozi kepada detikBali, Senin (23/9/2024).
Candaan atau guyon dalam politik menurutnya diperlukan untuk mencairkan suasana. "Humor dalam politik ini kita perlukan untuk mencairkan suasana dan ketegangan politik yang tercipta akhir-akhir ini," bebernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh, mantan tenaga ahli Fahri Hamzah itu mengungkap adanya pesan di balik pernyataan Bahlil. Menurutnya, rakyat tidak boleh hanya dipertontonkan drama elite poltik.
"Pesan yang perlu diambil, janganlah setiap hari rakyat ini disuguhkan ketegangan elite, cukuplah setahun kita berkompetisi dalam pemilu. Selebihnya kita bekerja sama membangun bangsa," kata Pahrurrozi.
Dilansir dari detikNews, momen Bahlil menyebut Fahri akan masuk Golkar terjadi dalam peresmian smelter PT Amman Mineral Internasional di Sumbawa Barat, Senin. Bahlil mulanya menyapa pejabat yang hadir, dari Presiden Jokowi hingga Pj Gubernur NTB Hassanudin.
Lalu, Bahlil menyapa Fahri Hamzah, salah seorang tokoh nasional dari Sumbawa. Pada momen tersebut, Bahlil mengatakan Fahri Hamzah akan masuk Partai Golkar.
"Khusus kepada tokoh nasional asal NTB, Pak Fahri Hamzah, coba dulu Pak, Pak Fahri sekarang rencana mau masuk Partai Golkar," kata Bahlil dalam tayangan yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden.
Padahal, Fahri merupakan salah satu pendiri dan kini menjabat sebagai Waketum Partai Gelora. Bahlil mengatakan saat ini proses Fahri Hamzah masuk Golkar sudah dalam tahap negosiasi.
"Tadi sudah negosiasi, makanya tadi kami datang ke Amman baju sudah kuning-kuning," cetus Bahlil.
(hsa/hsa)