Beragam peristiwa menarik dari Nusa Tengara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sorotan pembaca setia detikBali dalam sepekan terakhir.
Seorang pria ditemukan tewas tertutup daun pisang di kebun di Kupang, NTT. Setelah ditelusuri, pria itu dibunuh oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kabur dari rumah sakit jiwa. Kasus ini masih ditangani polisi.
Sementara di Atambua, Belu, seorang tentara anggota TNI AD tewas setelah ditabrak tiga pemuda mabuk. Tiga pria itu masih dirawat di rumah sakit.
Dua berita tersebut kami rangkum dengan berita terpopuler lainnya dari Nusa Tenggara dalam rubrik Nusra Sepekan. Berikut rangkumannya.
Pendaki Malaysia Jatuh di Tebing Gunung Rinjani
Pendaki asal Malaysia bernama Mohammad Hafidz terjatuh ke tebing sedalam 10 meter dekat jembatan Pos 2 Tengengean Sembalun, Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Akibatnya, pria berusia 38 tahun itu mengalami sejumlah luka pada tubuhnya.
Kapolsek Sembalun AKP Wahyu Indrawan mengungkapkan Hafidz terjatuh saat mendaki bersama rekannya sekitar pukul 10.50 Wita pada Senin (16/9/2024). Saat melintas ke arah Pos 2 jalur pendakian Sembalun, Hafidz terpeleset jatuh ke tebing.
"Korban jatuh menghindari porter yang sedang melintas naik di jalur yang sama," ujar Wahyu saat dikonfirmasi detikBali, Senin malam.
Wahyu menuturkan Hafidz mengalami luka pada pelipis, leher, punggung, dan pergelangan kaki kanan. Menurutnya, pria Malaysia itu juga belum bisa berjalan akibat luka pada kakinya.
Saat Hafidz terjatuh, rekannya meminta pertolongan kepada orang-orang yang berada di sekitar lokasi. Sekitar pukul 11.30 Wita, Hafidz dievakuasi oleh petugas piket Taman Nasional Gunung Rinjani, porter, dan pengunjung lainnya.
Berdasarkan pemeriksaan medis, Hafidz dipastikan tidak mengalami patah tulang maupun cedera yang cukup serius. "Korban sudah berada di Puskesmas Sembalun dalam keadaan selamat dan aman," imbuh Wahyu.
Zohri Pecahkan Rekor PON
Lalu Muhammad Zohri memecahkan rekor nomor lari 100 meter putra yang bertahan selama 35 tahun. Sprinter asal Nusa Tenggara Barat (NTB), itu mampu mencatatkan waktu 10,19 detik dalam pertandingan yang berlangsung di Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (15/9/2024).
Catatan itu lebih baik dari legenda lari nasional, Mardi Lestari, yang memegang rekor lari 100 meter sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) Jakarta 1989. Raihan Zohri sekaligus menambah medali emas NTB dalam ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024. Total, NTB mengumpulkan enam emas.
Zohri merasa puas bisa memberikan hasil terbaik bagi daerahnya. Peraih emas Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 itu menyatakan siap membela NTB yang akan menjadi tuan rumah pada PON berikutnya.
"Zohri masih yang terbaik di Indonesia dan supremasinya sangat kami butuhkan menyongsong NTB sebagai tuan rumah PON berikutnya," ujar Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, Mori Hanafi, dalam keterangan persnya.
Sebelumnya, Zohri juga meraih emas di nomor lari 200 meter putra. "Semoga prestasi yang sudah diraih ini bisa menjadi motivasi bagi atlet-atlet lainnya untuk terus berjuang meraih medali emas. Ini adalah suntikan semangat bagi kita semua," ungkap Mori.
Mori menambahkan cabang olahraga atletik tetap menjadi andalan NTB di PON kali ini, dengan target enam medali emas. Menurutnya, masih ada peluang emas dari beberapa nomor cabang olahraga atletik lainnya, seperti lompat jangkit, lari 3000 meter, 4x100 meter, dan dasalomba.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Melihat Rumah TKP Bos Minimarket Perkosa dan Bunuh Karyawati"
(dpw/dpw)