KM Doa Ibu Tenggelam di Labuan Bajo Akibat Tabrak Kapal Wisata

KM Doa Ibu Tenggelam di Labuan Bajo Akibat Tabrak Kapal Wisata

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 17 Sep 2024 16:59 WIB
Tim SAR gabungan bersama nelayan mencari dua korban hilang akibat KM Doa Ibu tenggelam di perairan Pulau Monyet, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu  (15/9/2024) sore. (Istimewa)
Tim SAR gabungan bersama nelayan mencari dua korban hilang akibat KM Doa Ibu tenggelam di perairan Pulau Monyet, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (15/9/2024) sore. (Istimewa)
Manggarai Barat -

Kapal Motor (KM) Doa Ibu yang tenggelam di perairan Pulau Monyet, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga akibat tabrakan dengan kapal wisata. Dua nelayan yang menumpang KM Doa Ibu itu hingga kini belum ditemukan.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto mendapat informasi KM Doa Ibu tenggelam setelah menabrak kapal wisata yang sedang berlabuh di perairan Pulau Monyet. "Info awal perahu nelayan itu yang menabrak kapal yang sedang diam berlabuh jangkar," kata dia, Selasa (17/9/2024).

Stephanus mengatakan kapal wisata yang ditabrak KM Doa Ibu itu adalah kapal cruise kecil. Kapal yang digunakan wisatawan untuk aktivitas menyelam (diving) itu bernama Panunee.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stephanus menegaskan penyebab pasti tenggelamnya KM Doa Ibu masih diselidiki oleh Polairud Polres Manggarai Barat. "Masih didalami Polair mengenai kejadiannya. Ini masih ranah pemeriksaan oleh mereka," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Kasi Humas Polres Manggarai Barat Iptu Eka Darma Yuda mengatakan penyidik Polairud masih menyelidiki dugaan KM Doa Ibu tenggelam sesuai bertabrakan dengan kapal wisata. Ia belum dapat membeberkan hasil penyelidikan itu.

"Teman teman dari Polairud Manggarai Barat masih melakukan penyelidikan," ujar Eka.

Sementara itu, personel Pos SAR Labuan Bajo Arif Rahmadan mengungkapkanhaluan KM Doa Ibu yang tenggelam di perairan Pulau Monyet, Labuan Bajo, tersebut patah. Bangkai kapal tenggelam itu ditemukan pada kedalaman 25 meter di dasar laut.

Arif menjelaskan haluan yang patah itu bagian ujung depan KM Doa Ibu. Bagian lain kapal itu masih utuh. "Haluan yang tajam (ujung depan kapal) itu saja yang patah," ujarnya, Selasa.

Sebelumnya, Kepala Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan mengatakan KM Doa Ibu tenggelam diterjang gelombang dan arus deras pada Minggu (15/9/2024). Kapal itu berangkat dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo dengan tujuan Pulau Bidadari untuk memancing ikan.

Dua nelayan yang menjadi korban tenggelamnya KM Doa Ibu bernama Ramli (31) dan Udin (50). Ramli adalah juragan kapal nahas tersebut dan Udin sebagai anak buah kapal (ABK). Kedua nelayan asal Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, itu hingga kini belum ditemukan.




(iws/gsp)

Hide Ads