Sinyal Internet Susah, Siswa SMP di Bima Kerjakan ANBK di Atas Bukit

Sinyal Internet Susah, Siswa SMP di Bima Kerjakan ANBK di Atas Bukit

Rafiin - detikBali
Kamis, 12 Sep 2024 11:43 WIB
Siswa SMPN Satap 12 Langgudu, Kabupaten Bima, NTB, harus mengerjakan ANBK di bukit karena tidak ada jaringan internet, Kamis, (12/9/2024). (istimewa)
Foto: Siswa SMPN Satap 12 Langgudu, Kabupaten Bima, NTB, harus mengerjakan ANBK di bukit karena tidak ada jaringan internet, Kamis, (12/9/2024). (istimewa)
Bima -

Siswa SMP Negeri Satu Atap (Satap) 12 Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa naik bukit untuk mengerjakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Musababnya, sinyal atau jaringan internet di sekolah tidak ada.

"Harus naik ke bukit biar bisa dapat jaringan internet," kata Guru SMPN Satap 12 Langgudu, Juliati kepada detikBali, Kamis, (12/9/2024).

Ia mengatakan jarak antara sekolah dengan bukit yang menjadi lokasi ANBK sebenarnya tidaklah terlalu jauh. Hanya saja, medannya agak sulit karena harus naik gunung serta akses jalan kondisinya rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi harus jalan kaki menuju bukit ini," katanya

Ia menyebut ada sebanyak 12 siswa dari kelas 8 yang mengikuti ANBK serentak di Kabupaten Bima. Proses ANBK sendiri dimulai pada Rabu (11/9/2024) dan berakhir Kamis (12/9/2024).

"Hari pertama kemarin saja tidak berjalan baik, karena ada satu dua orang siswa yang kendala akses internet. Mungkin akan ujian susulan hari berikutnya," sebut Juliati yang sudah mengajar 3 tahun di sekolah itu.

Meski begitu, Juliati menambahkan seluruh siswa sangat antusias dan bersyukur bisa mengerjakan ujian ANBK di tengah keterbatasan akses jaringan internet.

Kepala Sekolah SMPN Satap 12 Langgudu, M. Hade Rum, mengatakan kondisi tersebut sudah berlangsung lama. Tahun sebelumnya, siswa mengerjakan ujian ANBK di tempat yang terjangkau sinyal internet, seperti gunung dan bukit-bukit.

"Tiap tahun seperti ini. Terkadang juga para siswa mengerjakan ujian ANBK di pusat Kecamatan Langgudu yang jaringan internetnya bagus," katanya.

Rum menegaskan siswa harus mengerjakan ujian ANBK di bukit karena akses internet di ruangan sekolah tidak ada. Tidak hanya sekolah, di rumah-rumah warga di Desa Kalodu juga sulit dapat jaringan internet.

"Biasa di Desa Kalodu ini, kalau jaringan internet stabil harus di luar ruangan. Kalau di dalam ruangan, tidak stabil dan sama sekali tidak jaringan," imbuhnya.

[Gambas:Instagram]






(nor/dpw)

Hide Ads