.webp)
Luas lahan yang terbakar di Bukit Anak Dara mencapai 95 hektare (ha). Hingga kini, petugas masih kesulitan memadamkan api pada bukit yang berlokasi di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB Julmansyah memperkirakan lahan yang terbakar terus meluas karena titik api berada di medan yang terjal. "Tim kesulitan (melakukan pemadaman) pada kemiringan sangat terjal ditambah angin kencang," kata dia, Senin (2/9/2024).
Kapolsek Sembalun AKP Wahyu Indrawan mengungkapkan petugas terus berjibaku memadamkan si jago merah menggunakan peralatan seadanya. Menurutnya, sekitar 30 personel tim SAR gabungan telah naik ke atas Bukit Anak Dara sejak pagi tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penyebab (kebakaran) masih dalam penyelidikan," kata Wahyu.
Kebakaran lahan di Bukit Anak Dara terjadi sejak Sabtu (31/8/2024) malam. Puluhan pendaki yang sedang berada di lokasi perkemahan atau basecamp Bukit Anak Dara terpaksa turun karena api terus berkobar.
Riki, salah satu pendaki mengungkapkan dirinya berada di atas Bukit Anak Dara saat kebakaran terjadi sekitar pukul 22.00 Wita pada Sabtu. Pria asal Desa Jago, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, itu semula melihat kobaran api masih kecil sebelum puncak bukit setinggi 2.100 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Tiba-tiba, Riki berujar, api dengan cepat membesar hingga para pendaki yang bermalam di atas puncak Bukit Anak Dara panik. Menurut dia, semua pendaki bergegas turun ke tempat registrasi pendakian. Mereka pun memutuskan untuk bermalam di area parkir Bukit Anak Dara.
"Api berada di bawah lokasi camp sekitar 5 meter dengan cepat membesar sampai ke jalur puncak itu," tutur Riki, Minggu (1/2024)
(iws/iws)
