Pulau Sumbawa merupakan salah satu pulau di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau ini menyimpan berbagai tradisi yang mencerminkan kekayaan warisan budaya lokalnya.
Beberapa tradisi khas Sumbawa, antara lain tradisi Nyorong, Main Jaran, Pasaji Ponan, Karaci, hingga Barapan Kebo. Hingga kini, masyarakat Sumbawa masih melestarikan berbagai tradisi adat tersebut.
Simak serba-serbi terkait lima tradisi asal Pulau Sumbawa berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tradisi Adat di Pulau Sumbawa
1. Tradisi Nyorong
![]() |
Upacara Nyorong adalah salah satu tradisi pernikahan khas Sumbawa. Tradisi ini merupakan prosesi di mana pihak laki-laki beserta keluarganya mengunjungi pihak perempuan untuk menyampaikan niat mereka. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemutusan atau kesepakatan.
Dalam upacara Nyorong, pihak laki-laki mengantarkan seserahan berupa barang-barang yang telah disepakati kepada pihak perempuan. Barang-barang ini mencakup berbagai kelengkapan yang diperlukan untuk pernikahan, baik untuk upacara pernikahan itu sendiri maupun untuk resepsi (besai).
2. Tradisi Main Jaran
Tradisi main jaran adalah permainan yang sangat populer di kalangan masyarakat Sumbawa. Selain sebagai hiburan, tradisi ini juga berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan nilai jual kuda.
Kuda yang berhasil memenangkan pertandingan biasanya memiliki harga yang sangat tinggi. Bahkan, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut cerita lokal, tradisi ini telah dilaksanakan secara turun-temurun sejak era kolonial Belanda. Sama seperti pertandingan sepak bola, tradisi main jaran juga menggunakan sistem gugur untuk menentukan pemenangnya.
3. Tradisi Pasaji Ponan
Tradisi Pasaji Ponan adalah sebuah upacara yang dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur ketika padi mulai berbuah atau bunting. Pasaji Ponan ini dilaksanakan oleh beberapa desa di Kabupaten Sumbawa, khususnya di Kecamatan Moyo Hilir.
Setiap tahun, tuan rumah acara bergantian antara Dusun Lengas, Dusun Poto, dan Dusun Sameri. Selama tradisi ini, berbagai pertunjukan seni dan kesenian dipamerkan. Selain itu, warga juga menyajikan makanan khas Sumbawa.
Awalnya, tradisi ini hanya melibatkan doa dan zikir. Seiring waktu, pemerintah daerah setempat telah mengembangkan acara ini menjadi sebuah kegiatan untuk menarik minat wisatawan.
4. Barapan Kebo
![]() |
Barapan Kebo merupakan permainan tradisional yang berkaitan dengan peternakan dan sangat populer di kalangan masyarakat Sumbawa. Permainan tradisional ini berbeda dengan perlombaan cepat menuju garis finis.
Barapan Kebo adalah ajang di mana sandro yang merupakan seorang individu dengan kemampuan supranatural beradu mantra. Sandro akan menancapkan sakak, yaitu tongkat yang menjadi tanda finis.
Dalam permainan ini, sepasang kerbau yang telah dipersiapkan akan dikendalikan oleh seorang joki untuk berlari cepat menuju sakak. Selama perlombaan, sandro berusaha untuk memasukkan mantra pengalih pada kerbau dan joki agar tidak dapat mencapai sakak.
Sandro yang berhasil akan merayakan kemenangannya. Biasanya mereka mengalunkan syair sesumbar khas Sumbawa.
5. Tradisi Karaci
Tradisi Karaci adalah seni pertarungan yang melibatkan dua lelaki. Mereka saling bertarung untuk menentukan siapa yang layak menjadi juara di daerahnya.
Awalnya, tradisi ini hanya disajikan sebagai hiburan bagi para raja di Sumbawa. Seiring berjalannya waktu, Karaci berkembang menjadi tontonan publik dan ajang unjuk kemampuan bagi para petarung.
Dalam tradisi Karaci, dua orang dewasa dari Suku Samawa bertarung menggunakan sesambu dan empar, yaitu tongkat dan perisai yang terbuat dari kulit kerbau. Selain itu, terdapat juga gerak ngumang, sebuah tradisi di mana pertarungan diselingi dengan berbalas pantun.
Nah, demikianlah penjelasan tentang lima tradisi yang berasal dari Pulau Sumbawa. Semoga bermanfaat!
(iws/iws)