Viral Dua Siswa SMA Sabu Raijua Adu Jotos di Tengah Sawah

Viral Dua Siswa SMA Sabu Raijua Adu Jotos di Tengah Sawah

I Wayan Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali
Rabu, 24 Jul 2024 15:55 WIB
Dua siswa SMA Kristen Sabu Timur adu jotos di tengah sawah Kelurahan Lobodei, Kecamatan Sabu Timur, Sabu Raijua, NTT. (Tangkapan layar)
Foto: Dua siswa SMA Kristen Sabu Timur adu jotos di tengah sawah Kelurahan Lobodei, Kecamatan Sabu Timur, Sabu Raijua, NTT. (Tangkapan layar)
Sabu Raijua -

Beredar sebuah video menunjukkan dua siswa SMA Kristen Sabu Timur, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), berkelahi di tengah sawah. Video berdurasi satu menit itu viral di media sosial (medsos).

Video tersebut mempertontonkan dua remaja yang berkelahi tidak memakai baju. Mereka hanya mengenakan celana panjang seragam SMA.

"Ulang-ulang," teriak sejumlah siswa yang sedang menonton perkelahian tersebut saat dilihat detikBali, Rabu (24/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkelahian itu tampak direkam sejumlah siswa dan menjadi tontonan. Ada pula satu siswa SMA yang bertindak sebagai wasit untuk memisahkan dua remaja tersebut. Sementara sejumlah siswa lainnya turut memberikan dukungan.

Kedua remaja ini tampak saling membalas pukulan keras disertai tendangan. Mereka makin semangat saat rekan-rekannya meneriaki.

ADVERTISEMENT

Perkelahian tersebut berlangsung sengit hingga mereka terjatuh ke tanah. Sesekali mereka dilerai. Perkelahian itu berakhir dengan pelukan antara dua siswa tersebut.

Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua, Iptu Deff Wee, mengatakan perkelahian terjadi di Kelurahan Lobodei, Kecamatan Sabu Timur, pada Senin (22/7/2024) siang. Dua siswa yang berkelahi itu adalah Marten L Hae dan Ferdinan Lay.

"Kami sudah tangani, ada 21 siswa yang terlibat langsung untuk menyaksikan aksi perkelahian tersebut," ujar Deff kepada detikBali.

Deff menjelaskan sudah mendata nama-nama siswa yang terlibat dalam perkelahian maupun menyaksikan langsung. Polisi juga sudah memanggil para siswa itu bersama orang tua, guru, dan kepala sekolah untuk diberikan edukasi serta pembinaan.

"Memang cuma salah paham dan kejadiannya sudah di luar jam pelajaran," tandas Deff.




(hsa/gsp)

Hide Ads