Lalu Muhammad Iqbal menegaskan tidak akan melanjutkan program Beasiswa Nusa Tenggara Barat (NTB) Gemilang jika menang dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. Menurutnya, program beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB tersebut melanggar kewenangan.
Lalu Iqbal mengungkapkan Pemprov NTB tidak berkewajiban menangani pendidikan sarjana maupun pascasarjana. Ia menilai program beasiswa yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu seharusnya disalurkan untuk SMA/SMK.
"Karena beasiswa menggunakan APBD itu melanggar kewenangan pemerintah provinsi. Kalau ada kewenangan yang dilanggar pasti ada program yang dilanggar," kata Lalu Iqbal kepada detikBali di Praya, Lombok Tengah, Senin (8/7/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beasiswa NTB merupakan salah satu program unggulan Pemprov NTB di era kepemimpinan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalillah (Zul-Rohmi). Melalui beasiswa tersebut, Pemprov NTB mengirim putra-putri terbaik untuk melanjutkan kuliah S1 hingga S3 ke luar negeri maupun ke kampus di dalam negeri.
Menurutnya, penggunaan APBD untuk beasiswa perkuliahan tersebut dapat mengorbankan nasib SMA dan SMK. Ia lantas menyinggung banyak sekolah di NTB yang tertinggal dari daerah lain.
"Ketika anggaran tidak ada alokasi untuk tingkat mahasiswa itu kemudian diadakan, jadi pasti ada yang jadi korban yang seharusnya menjadi penerima kewenangan itu," imbuhnya.
Bekas duta besar (dubes) RI untuk Turki itu berjanji menyiapkan beasiswa dengan konsep yang berbeda jika terpilih sebagai gubernur NTB. Ia menyebut saat ini ada banyak lembaga pemberi beasiswa. Menurutnya, kini mengakses beasiswa kuliah juga sangat mudah.
"Saya, TGB, dan Bang Zul itu kan produk penerima beasiswa pada zaman belum gampang mendapatkan beasiswa. Apalagi sekarang lebih mudah mendapatkan beasiswa asal memenuhi syarat," pungkasnya.
Seperti diketahui, Lalu Iqbal dan Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri (Umi Dinda), hampir dipastikan maju dalam Pilgub NT 2024. Deklarasi duet Lalu Iqbal-Umi Dinda kabarnya juga tinggal menunggu waktu.
(iws/iws)