Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terjadi hampir setiap hari menyebabkan delapan desa di lereng gunung terpapar hujan abu. Warga setempat mengeluh gatal-gatal dan kekurangan air bersih. Mereka membutuhkan obat-obatan serta masker.
Delapan desa yang terpapar adalah Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Padang Pasir, Desa Boru, Desa Pululera, Desa Nawakote, Desa Boru Kedang, dan Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura.
Kepala Dusun Goliriang, Desa Klatanlo, Theresia Gapun, mengungkapkan setiap hari abu menerpa desa di lereng gunung, termasuk desanya.
"Erupsi dan debu sangat tebal. Banyak lansia hingga anak-anak batuk, pilek serta curah hujan juga tidak menentu," ujar Theresia, Rabu (19/6/2024) sore.
Theresia mengatakan krisis air bersih terjadi lantaran sumber air mereka tercemar oleh abu vulkanik dan belerang.
Maria Mono Ema, salah seorang warga Desa Dulipali, merasa resah karena setiap hari dia melihat asap keluar dari kepundan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang jaraknya cukup dekat.
"Setiap hari setiap malam dia kasih keluar belerang terus-terus. Mengungsi juga salah. Saya takut karena dia keluar asap terus jadi takut,", ujar Maria kepada detikBali.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur sudah menyalurkan bantuan air minum kepada warga yang terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki, Rabu (19/6/2024) sore. Belum dipastikan penyaluran air bersih itu akan terus berlanjut atau tidak. Camat Wulanggitang, Fredy Moat Aeng, berharap penyaluran air bersih terus dilanjutkan mengingatkan masyarakat masih membutuhkan air bersih.
"Semoga besok juga terus berlanjut," katanya.
Kepala Balai Pengamatan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi Nusa Tenggara (NTT-NTB), Arios Ghele Raja, mengatakan sulfur atau belerang bisa membuat korosi pada seng-seng rumah sehingga seng bisa rusak.
"Senyawa SO2. Itu karena sulfur atau belerang yang membuat korosi," kata Arios, Kamis (20/6/2024).
Pantauan detikBali, abu vulkanik meluas ke Desa Nobo dan Desa Konga. Seluruh bangunan rumah, halaman hingga badan jalan tampak putih dipenuhi abu.
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi
Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali meletus pada pukul 07.31, Kamis. Gunung berstatus level III Siaga ini meletus dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter (m) di atas puncak atau kurang lebih 2.484 meter (m) di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter (mm) dan durasi kurang lebih 6 menit 32 detik," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung (PGA) Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef dalam keterangannya kepada detikBali, Kamis.
Herman mengimbau agar warga dan turis tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer (km) dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
(hsa/hsa)