Geser Petahana, 6 Caleg Pendatang Baru dari Pulau Lombok Berpotensi ke Senayan

Geser Petahana, 6 Caleg Pendatang Baru dari Pulau Lombok Berpotensi ke Senayan

Helmy Akbar - detikBali
Minggu, 25 Feb 2024 17:00 WIB
Ilustrasi Surat Suara Pemilu
Ilustrasi Pemilu 2024. (Foto: Fuad Hasim/detikcom)
Mataram -

Enam calon anggota legislatif (caleg) new comer atau pendatang baru dari Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) II Pulau Lombok berpotensi melenggang ke Senayan. Keenam caleg yang berasal dari enam partai berbeda itu berpeluang mengisi enam dari delapan jatah kursi DPR RI dari Dapil NTB II.

Data tersebut dihimpun dari real count terbaru yang dimuat di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Minggu (25/2/224) pukul 02.00 WIB. Data yang telah masuk dalam real count KPU RI untuk Dapil Pulau Lombok sebanyak 70,55 persen atau setara dengan 8.134 tempat pemungutan suara (TPS) dari 11.530 TPS yang ada.

Berdasarkan data tersebut, partai politik yang bertengger di urutan delapan besar nyaris tak ada pergeseran berarti sejak pertama kali dimuat dalam situs KPU RI. Partai Gerindra meraih suara tertinggi, yakni 210.435 suara atau 17,38 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Caleg Gerindra Lale Syifaun Nufus memimpin dengan torehan 84.548 suara. Lale Syifa merupakan petinggi Nahdlatul Wathan (NW) yang juga merupakan cucu pahlawan nasional TGKH. Zainuddin Abdul Majdid. Suara Lale Syifa terpaut cukup jauh dari caleg Gerindra lainnya, yakni Rannya Agustyra Kristiono. Selisih keduanya 27.732 suara.

Urutan kedua disusul oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 124.578 atau 10,29 persen suara. Caleg PKS Abdul Hadi memimpin dengan 46.511 suara. Saat ini, Abdul Hadi masih duduk di kursi DPRD NTB. Caleg dengan nomor urut 1 ini masih unggul ketimbang petahana Suryadi Jaya Purnama yang baru mengoleksi 41.334 suara.

Selanjutnya, urutan ketiga sementara ditempati Partai Golkar dengan 107.151 atau 8,85 persen suara. Nama petahana Sari Yuliati masih tampil perkasa di internal partai berlambang pohon beringin ini. Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar itu mengoleksi 57.108 suara.

Urutan keempat disusul Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 96.836 atau 8 persen suara. Caleg PPP Ermalena memimpin dengan 29.319 suara. Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PPP itu unggul dari dua petahana Hj Wartiah yang baru mengoleksi 26.847 suara dan TGH Hazmi Hamzar 22.646 suara.

Urutan kelima ditempati oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 93.625 atau 7,73 persen suara. Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani yang juga anggota DPRD NTB itu telah mengoleksi 42.217 suara. Torehannya terpaut jauh dari petahana, yakni Helmy Faishal Zaini yang beru mendapat 11.760 suara.

Selanjutnya, ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraup 89.378 atau 7,38 persen suara. Ketua DPW PAN NTB Muazzim Akbar mengungguli sejumlah rivalnya dengan raihan 25.082 suara. PAN berpotensi mengamankan kursi ke Senayan dari Dapil Pulau Lombok pada Pileg 2024. Pada Pileg 2019, PAN finis di urutan sembilan dari delapan kursi yang ada.

Di bawah PAN, ada Partai Demokrat dengan 87.809 atau 7,25 persen suara. Nanang Samudra yang merupakan caleg petahana masih mempimpin dengan raihan 37.095 suara. Kompetitor terdekatnya adalah Sulhan yang baru meraih 20.571 suara.

Di urutan kedelapan atau kursi terakhir sementara diraih oleh Partai NasDem dengan 81.574 atau 6,74 persen suara. Bekas Bupati Lombok Barat dua periode Fauzan Khalid menjadi peraih suara terbanyak sementara dengan 30.350 suara. Fauzan unggul dari petahana Syamsul Luthfi yang baru mendapat 23.224 suara.

Sementara itu, caleg petahana dari PDI Perjuangan Rachmat Hidayat masih berada di urutan kesembilan. PDIP secara akumulatif sudah mengoleksi 76.422 atau sekitar 6,31 persen suara. Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat unggul dengan perolehan 42.756 suara.

Adapun Partai Perindo tidak disertakan dalam ulasan ini lantaran terkendala parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen 4 persen. Berdasarkan hasil real count KPU, total suara Perindo secara nasional baru tembus di angka 1,30 persen.

Berikut raihan suara parpol dan caleg tertinggi dari Dapil Pulau Lombok berdasarkan real count KPU per Minggu (25/2/224) pukul 02.00 WIB:

  1. Partai Gerindra 210.435 suara dengan caleg peraih suara tertinggi Lale Syifaun Nufus.
  2. PKS 124.578 suara dengan caleg peraih suara tertinggi Abdul Hadi.
  3. Partai Golkar 107.151 suara dengan caleg peraih suara tertinggi Sari Yuliati.
  4. PPP 96.836 suara dengab caleg peraih suara tertinggi Ermalena.
  5. PKB 93.625 suara dengan caleg peraih suara tertinggi Lalu Hadrian Irfani.
  6. PAN 89.378 suara dengan caleg peraih suara tertinggi Muazzim Akbar.
  7. Partai Demokrat 87.809 suara dengan caleg peraih suara tertinggi Nanang Samodra.
  8. Partai NasDem 81.574 suara dengan caleg peraih suara tertinggi Fauzan Khalid.

KPU Minta Parpol dan Caleg Tunggu Hasil Resmi

KPU NTB meminta caleg atau parpol peserta Pemilu 2024 tak buru-buru mendeklarasikan kemenangan. Apalagi saling mengeklaim kemenangan berdasarkan hasil hitungan suara internal partai. Peserta pemilu diminta menunggu hasil penghitungan manual secara berjenjang yang dilakukan KPU mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.

"Mari sama-sama menunggu hasil resmi dari KPU. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Jangan sampai saling klaim kemenangan yang nanti ujungnya berdampak pada perpecahan di antara kita," kata Anggota KPU NTB Agus Hilman.

Caleg atau peserta pemilu diminta tidak mempublikasikan hasil penghitungan suara secara mandiri atau internal ke publik. Menurutnya, hasil hitungan suara internal cukup digunakan untuk mengontrol proses penghitungan suara berjenjang yang dilakukan KPU.

Hilman menjelaskan saat ini proses rekapitulasi suara Pilpres dan Pileg 2024 sedang berjalan di tingkat kecamatan. "Kami menghargai hitungan suara internal parpol sebagai alat kontrol," ucapnya.




(iws/hsa)

Hide Ads