Calon anggota legislatif (caleg) DPRD NTB dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Baiq Sri Ratna Puspitasari, mendadak viral. Pasalnya, tim sukses (timses) caleg nomor urut 3 tersebut menarik kembali sumbangan semen ke masjid gegara kalah.
Perempuan berusia 51 tahun tersebut lahir di Selebung, Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah. Baiq Ratna menikah dengan Lalu Mujahidun dan dikaruniai empat anak.
Dalam kesehariannya, Baiq Ratna menghabiskan waktu menjadi ibu rumah tangga. Meski demikian, ia mengaku sering ikut kegiatan sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sering ikut kegiatan-kegiatan sosial. Kayak pembagian bantuan lewat lembaga dan yayasan. Di sana saya sering turun (ke masyarakat)," kata Baiq Ratna dihubungi detikBali, Kamis (22/2/2024).
Sudah 3 Kali Nyaleg
Baiq Ratna mengaku telah tiga kali ikut berkompetisi pada pemilihan legislatif (pileg). Ia pertama kali terjun ke dunia politik lewat Partai Golkar di DPRD kabupaten pada 2009, namun kalah.
Baiq Ratna kemudian maju lagi pada 2014 di DPRD NTB. Namun, ia kembali menelan kekalahan.
Pada 2019, Baiq Ratna vakum dan kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2024 lewat PKS.
"Saya sudah tiga kali nyaleg. Periode 2019 saya introspeksi diri, libur berpartai. Dan yang ketiga sekarang ini di PKS," cerita Baiq Ratna.
Visi Misi Maju Pileg 2024
Dalam laman daftar calon tetap (DCT) Pemilu 2024, Baiq Ratna terakhir menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kopang pada 1990. Baiq Ratna juga menuliskan motivasinya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD NTB.
"Memperjuangkan segala aspirasi masyarakat, baik di bidang pendidikan, sosial dan budaya," tulis Baiq Ratna dalam laman DCT tersebut sebagaimana dikutip detikBali pada Kamis.
Klarifikasi Caleg PKS Terkait Bantuan Semen
Baiq Ratna angkat bicara perihal pengambilan bantuan 30 sak semen ke masjid di Dusun Selebung 1, Desa Selebung, Lombok Tengah. Baiq Ratna mengaku bukan dia yang mengambil semen tersebut, melainkan tim suksesnya.
Ia mengeklaim tim sukses menarik kembali sumbangan semen tersebut lantaran dihubungi terlebih dahulu oleh warga setempat. Wargalah yang pertama kali berinisiatif mengembalikan semen lantaran suara Baiq Ratna di tempat pemungutan suara (TPS) daerah setempat rendah.
"Jadi bukan caleg yang ambil, tim sukses. Karena memang awalnya mereka (warga) sendiri yang mau mengembalikan. Mereka sendiri pengurusnya yang telepon untuk mengembalikan," kata Baiq Ratna saat dihubungi detikBali, Rabu (21/2/2024).
"Pengurus masjid di sana yang nyuruh mengambil (semen) berdasarkan kesepakatan sama masyarakat mereka," sambungnya.
Saat timses Baiq Ratna baru mengambil tiga dari 30 sak semen, mereka kemudian berhenti mengambilnya. Hal itu dilakukan karena banyak masyarakat yang menonton dan tak ingin memicu kegaduhan.
Baiq Ratna menyebut hanya memperoleh tiga suara di TPS yang tak jauh dari masjid tersebut. Namun, Baiq Ratna mengaku legawa dan ikhlas menyumbang semen.
(nor/dpw)