.webp)
Calon petahana anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB), Evi Apita Maya, meraih suara ketiga terbanyak di Pemilu 2024. Ini berdasarkan data real count yang diunggah di laman pemilu2024.kpu.go.id, Minggu (18/2/2024) pukul 11.30 Wita.
Evi yang sempat dilaporkan karena foto kampanyenya dan foto di surat suara dianggap terlalu cantik meraih 165.484 suara. Real count KPU sejauh ini memasukkan data 67,33 persen dari 16.243 TPS yang tersebar di NTB.
Suara Evi berada di bawah suara anak sulung TGB Muhammad Zainul Majdi, Muhammad Rifki Farabi, yang meraih 166.662 suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di posisi teratas ada nama TGH Ibnu Halil dengan total suara 175.938. Dia juga merupakan petahana yang meraih suara ketiga teratas pada Pileg DPD 2019.
Untuk posisi keempat diisi oleh mantan calon wakil Gubernur NTB 2018, yakni TGH Lalu Gede Muhamad Ali Wirasakti Amir Murni dengan torehan 131.371 suara.
Kepada detikBali, Evi mengaku tidak kaget dengan torehan suara pada Pemilu 2024 kali ini. Saat ini kata Evi, masih fokus melakukan pengawalan penghitungan suara bersama para tim suksesnya di Mataram.
"Masih konsentrasi terhadap penghitungan suara dulu, nggih," ujar Evi.
Evi juga enggan berkomentar jika foto yang dinilai kelewat cantik itu sebagai modal mendulang suara pada Pemilu 2024.
"Maaf belum bisa kasih komentar apa-apa dulu ya, ampure (maaf)," ujar Evi singkat.
Sebelumnya, Anggota KPU NTB Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumberdaya Manusia Agus Hilman mengatakan hasil tersebut masih bersifat sementara dan masih dapat berubah.
"Data kami yang masuk untuk DPR RI ini memang baru 60 persen dari aplikasi Sirekap (online), ini hanya alat bantu untuk melihat hasil. Tapi pada prinsipnya nanti hasil akhirnya itu tetap pada rekapitulasi yang berjenjang dari kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nanti ke nasional," kata Hilman melalui sambungan telepon, Sabtu (17/2/2024).
Hilman mengimbau kepada seluruh peserta pemilu, baik partai politik maupun caleg, untuk menghormati dan mengawal proses rekapitulasi suara dengan baik dan jujur.
"Soal perbedaan angka suara pilpres di Sirekap dengan C1, itu murni karena ketidaksengajaan, karena di sistem Sirekap itu tidak ada fitur koreksi. Jadi, kami tetap bekerja sesuai mekanisme yang ada," ujar Hilman.
Foto Evi Apita Dipermasalahkan
Sebelum helatan Pemilu 2024 dimulai, foto Evi Apita dipermasalahkan oleh Ketua Aliansi Pemuda Pemerhati Penegakan Hukum (AP3H) NTB Apriadi Abdi Negara. Ia meminta Bawaslu dan KPU NTB menegur Evi dan melakukan evaluasi penggunaan foto tersebut. Menurutnya, wajah asli Evi berbeda dengan yang tercantum di DCS.
"Kami meminta Bawaslu dan KPU NTB melakukan evaluasi atau pengawasan penggunaan foto oleh calon DPD RI (Evi Apita Maya)," kata Abdi, Senin.
"Dalam waktu dekat saya selaku masyarakat akan mengajukan laporan dan keberatan," sambungnya.
Foto Evi juga sempat dipersoalkan pada Pileg 2019. Alasannya sama, foto caleg DPD itu dianggap 'kelewat cantik'. Ketika itu, Farouk Muhammad bahkan menggugat foto Evi ke Mahkamah Konstitusi (MK). Farouk adalah mantan Kapolda NTB yang juga pesaing Evi dalam pemilihan calon anggota DPD Dapil NTB 2019.
Meski begitu, Evi meraih suara terbanyak pada Pileg 2019. Ia bahkan mengalahkan inkumben lain dengan meraup suara terbanyak, yakni 283.932 suara.
Empat calon anggota DPD RI Dapil NTB dengan suara terbanyak, hingga Minggu (18/2/2024), antara lain:
1. TGH Ibnu Halil meraih 175.938 suara.
2. Muhammad Rifki Farabi meraih 166.662 suara.
3. Evi Apita Maya meriah 165.484 suara
4. TGH Lalu Gede Muhamad Ali Wirasakti Amir Murni meraih 131.371 suara
Dua petahana bertengger di posisi kelima dan keenam:
1. Lalu Suhaimi Ismy meraih 120.048 suara (posisi kelima)
2. Achmad Sukisman Azmy meraih 112.576 suara (posisi ketujuh)
(hsa/hsa)
