Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu daerah penyangga wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemajuan pariwisata Labuan Bajo saat ini, tak berdampak positif bagi Kota Bima. Kunjungan wisatawan asing dan domestik sangat minim ke Kota Bima.
Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) angka kunjungan wisatawan di Kota Bima 2023 sebanyak 116.499 orang. Jumlah itu didominasi wisatawan lokal, bukan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).
"Sebelum wisata Labuan Bajo terkenal seperti sekarang, wisnus dan wisman dari Bali-Lombok menuju Labuan Bajo dan sebaliknya akan singgah Kota Bima. Tapi sekarang tidak lagi terlihat," ucap Kepala Disparbud Kota Bima, Muh. Natsir kepada detikBali beberapa waktu yang lalu.
Natsir menyebut ada beberapa faktor wisnus dan wisman minim kunjungi ataupun mau singgah beberapa hari di Bima. Salah satunya tidak ada atau belum dibukanya penerbangan langsung rute Bima-Labuan Bajo.
"Andaikan ada rute penerbangan langsung, kami optimistis kunjungan wisman dan wisnus ke Kota Bima akan meningkat," katanya.
Setiap tahun di Kota Bima ada beragam atraksi budaya untuk menarik kunjungan wisman dan wisnus, seperti pacuan kuda dan festival rimpu (hijab lokal). Selain itu, ada beragam macam dan jenis objek wisata di Kota Bima yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya bekas peninggalan kesultanan Bima, seperti Museum ASI dan makan raja-sultan Bima.
"Tahun 2024 ini, kami akan lakukan konsolidasi (pertemuan) dengan pihak industri pengelola wisata, seperti agen travel dan perhotelan dari Bali, Lombok, dan Labuan Bajo untuk tingkatkan angka kunjungan wisnus dan wisman," pungkas Natsir.
Simak Video "Video: Suasana Terkini di Pelabuhan Bima NTB Jelang Lebaran"
(nor/nor)