Banjir Lahar Dingin, Warga di Kaki Gunung Lewotobi Laki-laki Panik

Banjir Lahar Dingin, Warga di Kaki Gunung Lewotobi Laki-laki Panik

Yufengki Bria, Yurgo Purab - detikBali
Senin, 08 Jan 2024 21:44 WIB
Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, saat mengalami erupsi pada Senin (1/1/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Foto: Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, saat mengalami erupsi pada Senin (1/1/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Flores Timur -

Warga Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), panik lantaran terdampak banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Desa Nobo terletak di kaki gunung yang naik dari level II waspada menjadi level III siaga sejak awal Januari lalu itu.

"Banjir lahar dingin tembus pantai. Hujan lebat di gunung. Di Desa Nobo tiba-tiba hujan jadi panik dan mereka lari semua," ujar Safri Witin, salah satu warga Desa Nobo kepada detikBali, Selasa (8/1/2024).

Selain banjir lahar dingin, hujan abu juga mengotori atap rumah-rumah warga. Bahkan, ladang dan ternak warga juga ikut terpapar abu vulkanik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat data dan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mencatat jumlah pengungsi saat ini sudah mencapai 4.788 orang. Mereka mengungsi di sejumlah titik di Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Tite Hena, dan Demon Pagong. Berdasarkan laporan dari Posko Kesehatan di Desa Konga, warga di pengungsian mulai mengeluhkan penyakit kulit dan batuk-batuk.

Kapolda NTT Bagikan Sembako ke Pengungsi

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Daniel Silitonga membagikan ratusan paket sembako kepada para pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi. Selain sembako, warga juga mendapat 27 dus masker serta 202 paket perlengkapan mandi dan tidur kepada warga Flores Timur, NTT.

ADVERTISEMENT

"Rombongan Polda bersama Bapak Kapolda sudah meninjau dan memberikan bantuan sosial kepada warga pengungsi," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy, Senin sore.

"Kami juga langsung menuju tempat pengungsian di Desa Konga dan Boru, Wulanggitang, untuk bertemu dengan para warga yang sedang mengungsi," imbuhnya.

Kapolda NTT Irjen Daniel Silitonga dan Danrem 161/Wirasakti Kupang saat meninjau warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT, Senin (8/1/2024). (Dok Humas Polda NTT).Kapolda NTT Irjen Daniel Silitonga dan Danrem 161/Wirasakti Kupang saat meninjau warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT, Senin (8/1/2024). (Dok Humas Polda NTT). Foto: Kapolda NTT Irjen Daniel Silitonga dan Danrem 161/Wirasakti Kupang saat meninjau warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT, Senin (8/1/2024). (Dok Humas Polda NTT).

Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang telah mengirim tim Denbekang IX/1A dan Denkesyah 09.04.01 Kupang ke pengungsian. Mereka mendirikan dapur darurat dan menyediakan ribuan porsi makanan untuk warga yang terdampak.

"Tadi pagi kami tambah lagi kekuatan personel TNI dan kelengkapan dapur lapangan, supaya persiapannya bisa lebih banyak. Jadi hari ini bisa melayani 1.500 porsi setiap kali makan dan di Desa Boru juga kami menyediakan 3.000 porsi setiap kali makan," kata Febriel.

Febriel menjelaskan kegiatan itu dilaksanakan secara terpadu oleh TNI, Polri, pemerintah daerah, dan unsur masyarakat. Selain bantuan makanan, ia menyebut kebutuhan obat-obatan di pengungsian juga masih memadai. "Sehingga keluhan dari masyarakat bisa teratasi dengan baik, seperti Ispa dan gatal gatal," pungkasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads