Pedagang Asongan Viral di Lombok Ternyata Bisa 8 Bahasa Asing

Pedagang Asongan Viral di Lombok Ternyata Bisa 8 Bahasa Asing

Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 01 Jan 2024 17:10 WIB
Penjual sarung di Lombok yang viral lantaran menggunakan 3 bahasa. (Tangkapan layar)
Foto: Penjual sarung di Lombok yang viral lantaran menggunakan 3 bahasa. (Tangkapan layar)
Lombok Tengah -

Baiq Mahnep (32), pedagang asongan yang viral di Pantai Tanjung Aan, Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), ternyata bisa delapan bahasa asing. Ia mampu berkomunikasi memakai bermacam-macam bahasa asing dengan lancar kepada pembeli asal luar negeri.

"Saya bisa pakai bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Belanda, Rusia, sama Jepang. Tapi kalau bahasa Jepang tidak terlalu bisa karena itu sulit belajarnya," kata Mahnep kepada detikBali, Senin (1/1/2024).

Mahnep menyebut dari delapan bahasa yang dikuasainya itu, hanya satu bahasa yang memang dia suka dan bisa menuliskan kosa katanya dengan jelas, yaitu Italia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi saya itu memang biasa ya. Biasalah kan kami berjualan ke bule, jadi harus bisa berapa bahasa. Tapi selain bahasa Inggris dan Italia, saya cuma bisa sedikit-sedikit. Yang penting bisa menawarkan dagangan ke bule," ujarnya.

Menurut dia, nyaris semua pedagang asongan di Kuta Mandalika menguasai bahasa Inggris. Namun hanya dirinya yang mampu berkomunikasi lancar menggunakan tujuh bahasa lainnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi kami belajar bahasa apa aja yang penting bisa komunikasi dengan bule di Kuta," ujarnya.

Delapan bahasa asing yang dikuasai oleh Mahnep tersebut dipelajari secara autodidak selama berjualan di Pantai Tanjung Aan. Ibu satu anak ini mengaku jika ia mampu berkomunikasi dan mengucapkan bahasa Inggris dengan baik sejak usia 8 tahun.

Ia sudah berjualan asongan di Tanjung Aan sejak tahun 1999. "Saat usia 8 tahun saya jual nanas di Kuta. Setelah menikah saya jualan kain di Kuta," ceritanya.

Putus Kuliah karena Menikah Muda

Mahnep merupakan mantan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram (sekarang Universitas Pendidikan Mataram). Pada 2017, Mahnep memilih menikah dengan mantan suaminya saat sedang mengurus proposal skripsi.

"Kuliah saya ambruk, gagal wisuda karena memilih nikah waktu itu pas kerjakan proposal skripsi," katanya.

Namun setelah beberapa tahun menikah, dia dan suaminya pun bercerai pada 2015. Saat ini, dia melanjutkan biaya pendidikan anak semata wayangnya dengan berjualan sarung di Pantai Tanjung Aan.

Sebelumnya, viral seorang pedagang asongan di Pantai Tanjung Aan berjualan pakai tiga bahasa saat menjajakan dagangan kepada salah satu wisatawan mancanegara. Pedagang asongan tersebut bernama Baiq Mahnep.

Aksi Mahnep yang menggunakan bahasa Inggris, Italia, dan Prancis itu pun menyita perhatian warganet dan viral di media sosial. Video berdurasi 2 menit 8 detik itu diunggah di akun TikTok @voluptuous_chickenlegs. Hingga Senin (1/1/2024) video tersebut sudah ditonton 5,7 juta orang dan mendapat 457,5 ribu komentar.

@voluptuous_chickenlegs When trying to be tricky goes wrong! The sellers in Indonesia speak all the languages πŸ˜‚ #beachseller #languages #traveltiktok ♬ original sound - πŸ”πŸ—




(nor/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads