Lahan pertanian di Desa Klatanlo, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpapar abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Tanaman padi dan jagung warga di sana terancam rusak.
Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, mengatakan meski tanaman padi dan jagung di sana terancam rusak, namun dalam jangka panjang abu vulkanik justru menguntungkan. "Dampak positif mengembalikan hara (kesuburan) tanah," kata Petrus kepada detikBali, Sabtu (23/12/2023).
Meski begitu, kata Petrus, tanaman padi dan jagung yang terpapar abu vulkanik itu masih bisa akan hidup, karena saat ini musim penghujan. Air hujan yang turun akan menyapu abu yang menempel pada daun tanaman, sehingga tanaman tak akan membusuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau hujan tidak turun, parah. Jelas karena nanti pucuknya habis karena abu campur belerang. Tapi kalau hujan cuci tanah kita jadi subur," bebernya.
Dia juga mengingatkan warga di sana untuk memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. "Dalam rumah saja dulu dan gunakan masker," tandasnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi dalam kunjungannya di Desa Klatanlo mengatakan saat ini Pemkab sudah bersiaga untuk penanganan pasca bencana di sana.
"Pemerintah daerah juga siap siaga. Tadi Kepala Kebencanaan Flores Timur mendistribusikan 2.000 masker," kata Doris.
Doris Rihi meminta Camat Wulanggitang, Kadis Sosial, BPBD untuk mendata hal-hal segala kebutuhan di lapangan. "Jika terjadi hal-hal yang lebih ekstrem, termasuk kerusakan segera dilaporkan," tandas Doris.
(dpw/dpw)