Puluhan orang muda Katolik (OMK) Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Waesambi melakukan pawai pohon Natal mengelilingi Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), malam ini. Pohon Natal setinggi empat meter itu terbuat dari sampah plastik yakni 1.045 botol bekas air mineral.
Pohon Natal itu diarak menggunakan pikap. Sejumlah sinterklas di pikap memegang pohon Natal tersebut. Puluhan anggota OMK mengikuti dari belakang menggunakan pikap dan sepeda motor. Mereka dikawal polisi.
Pawai dimulai dari halaman Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Waesambi di Desa Batu Cermin pukul 18.00 Wita, Sabtu (23/12/2023). Mereka menempuh rute Lancang-Sernaru-Langkakabe-Kantor Bupati-Patung Caci-Padang SMIP-Lapangan Waesambi, dan kembali ke Gereja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pawai pohon Natal itu mendapat perhatian warga. Ada yang menghentikan kendaraannya dan mengabadikan momen itu dengan kamera ponselnya.
"Hari ini kami pawai pohon natal kreatif berbahan sampah plastik," kata ketua panitia, Arsy Guge.
Arsy mengatakan botol plastik bekas yang digunakan untuk membuat pohon Natal itu dikumpulkan dari rumah warga, Rumah Sakit, kantor pemerintah, hotel dan sekolah.
Ia menjelaskan 'Pawai Pohon Natal Kreatif Berbahan Dasar Sampah Plastik' itu bukan sekadar momentum beramai-ramai tapi mengandung ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan. "Melalui kegiatan ini orang muda diajak untuk memiliki cita rasa ekologis," jelasnya.
Melalui kegiatan ini, jelas dia, orang muda diajak untuk berkreasi dengan mengolah sampah plastik menjadi pohon natal kreatif. "Pawai pohon Natal ini adalah momentum berahmat agar orang muda dapat mengolah sampah menjadi berkat," katanya.
"Sukacita Natal menuntun kita pada arah dan tujuan yang mampu mengubah diri kita sendiri untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan. Itulah mengapa natal bukan saja dimaknai dalam ruang-ruang perayaan tapi jauh dari itu merupakan wujud kelahiran baru khususnya untuk menjaga ciptaan-Nya," tandas Arsy.
(dpw/dpw)