Sebanyak lima lapak milik warga Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak dan dibakar oleh orang tidak dikenal (OTK). Aksi perusakan dan pembakaran lapak tersebut terjadi pada Kamis dini hari (21/12/2023).
Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman mengatakan aksi perusakan lapak pertama kali diketahui oleh warga sekitar pada Kamis sekitar pukul 06.00 Wita. Kelima lapak tersebut merupakan milik warga bernama Rina, Tari, Suba, Faris, dan Dika.
![]() |
"Lima lapak yang ada di objek wisata Taman Wisata Pusuk Sembalun ditemukan dalam kondisi rusak parah. Polsek Sembalun sudah melakukan monitoring terkait pengrusakan ini," kata Nico ketika dihubungi detikBali, Jumat pagi (22/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain lima lapak, tiga berugak (gazebo) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur juga mengalami nasib serupa. Ketiga gazebo itu dirusak oleh OTK.
"Untuk jumlah kerugian keseluruhan diperkirakan sebesar Rp 15 juta," jelas Nico.
Saat ini Polsek Sembalun telah melakukan olah TKP terkait aksi perusakan tersebut. Petugas memeriksa TKP dan menemukan genteng gazebo sisa-sisa lapak dibakar OTK.
"Kami masih dalami serta mengumpulkan keterangan para saksi terkait siapa dalang aksi perusakan ini," ujarnya.
Menurut keterangan saksi, sebelum terjadi perusakan dan pembakaran, sempat terjadi cekcok mulut antara warga Dusun Bebidas inisial I dan A dengan AE asal Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, pada Rabu (20/12/2023). Ketiga warga tersebut cekcok lantaran masalah retribusi tiket masuk ke Taman Wisata Pusuk Sembalun.
"Diduga kuat aksi perusakan dan pembakaran lapak dilakukan dalam keadaan sepi akibat cekcok antar ketiga warga tersebut," beber Nico.
Kepolisian pun meminta agar Pemkab Lombok Timur mengambil langkah tegas terkait pengelolaan retribusi tiket masuk pengunjung ke Taman Wisata Pusuk Sembalun. Sebab selama ini sering memicu terjadinya perselisihan antara sesama warga Desa Bebidas Wanasaba dan Sembalun.
"Kasus ini masih lidik. Kami masih melakukan pendalaman siapa dalang di balik aksi ini," pungkasnya.
(nor/nor)