Kasus kematian akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Nusa Tengara Timur (NTT) turun pada 2023. Sepanjang tahun ini, kasus kematian DBD di NTT sebanyak 12 kasus, turun dari tahun sebelumnya 29 kasus.
Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil NTT mencatat kasus DBD tersebar di tujuh daerah. Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menjadi perhatian khusus karena paling tinggi.
"Dari data yang ada, tertinggi kasus kematian akibat DBD itu, ada di Kabupaten Sumba Barat Daya dengan jumlah 5 kasus kematian," ujar Kadinkes NTT Ruth Laiskodat kepada detikBali, Senin (18/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia merinci sepanjang Januari-Desember 2023, ada 5 kasus kematian akibat DBD di SBD, disusul Kota Kupang 2 kasus, Kabupaten Ende 1 kasus, Kabupaten Manggarai 1 kasus, Kabupaten Flores Timur (Flotim) 1 kasus, Kabupaten Sikka 1 kasus, dan Kabupaten Kupang 1 kasus.
Ruth mengeklaim, kasus DBD di 2023 mengalami penurunan dibanding 2022. Sepanjang 2023 sebanyak 2.126 kasus dengan 12 kematian, sedangkan di tahun 2022 kasus DBD 3.376, dengan jumlah meninggal 29 kasus.
Ruth mengimbau, agar masyarakat lebih memperhatikan kondisi lingkungan, menjaga kebersihan, dan menerapkan pola hidup sehat.
"Memasuki musim penghujan ini, masyarakat harus lebih aktif dalam pengatasi kasusb DBD dengan 3M yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk," pungkas Ruth.
(dpw/gsp)