Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku pernah menangkap nelayan yang mengebom ikan di perairan Taman Nasional (TN) Komodo saat menjadi Menteri Kehutanan (Menhut) periode 2009-2014. Saat itu, TN Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu berada di bawah pengelolaan Kementerian Kehutanan.
Saat menjadi Menhut, Zulhas datang ke Labuan Bajo setiap tiga bulan. Ia menindak tegas nelayan yang menangkap ikan dengan cara mengebomnya karena telah merusak karang di perairan Taman Nasional Komodo. Nelayan yang menangkap ikan di perairan Taman Nasional Komodo bukan hanya nelayan setempat, tapi juga datang dari luar daerah.
"Banyak nelayan nangkap ikannya dengan cara ngebom. Kalau di laut itu kalau dibom maka karang-karangnya rusak, oleh karena itu saya dulu yang nangkepin," ungkap Zulhas di hadapan seribuan kader PAN saat konsolidasi pemenangan PAN menuju Pemilu 2024 di Labuan Bajo, Sabtu (8/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulhas mengaku mendapat perlawanan atas tindakan tegasnya menangkap nelayan yang mengebom ikan tersebut. Kantor Dinas Kehutanan di Labuan Bajo dibakar. "Dulu adakan perlawanan sehingga kantor saya kantor Dinas Kehutanan dibakar habis dulu di sini, itu tahun 2010, 2011," ujar Zulhas.
Selanjutnya, ia mengenang jasa sejumlah pastor (Imam Katolik) di Labuan Bajo yang membantunya saat itu. "Saya dulu dibantu oleh teman saya pastor Marsel Agot. Saya tidak bisa lupa sama beliau, saya ingat terus. Ada pastor Bernard, jadi teman saya banyak di sini," ungkap Zulhas.
Taman Nasional Komodo kini di bawah pengelolaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Badan Taman Nasional Komodo. Beberapa tahun terakhir tak terdengar lagi kabar pengeboman ikan perairan Taman Nasional Komodo.
(hsa/hsa)