Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menyoroti sejumlah persoalan dalam agenda kampanyenya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mulai kasus stunting hingga Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
"Stunting itu, soal akses kesehatan yang mestinya dibikin satu puskesmas di satu desa atau pustu (puskesmas pembantu) yang dilengkapi satu nakes dan dokter, itu mesti kita wujudkan. Sehingga mereka dapat menangani pola ibu mengandung sampai pada melahirkan seribu hari pertama," ujar Ganjar di gedung Sinode GMIT, Kupang, Jumat (1/12/2023).
Menurutnya, untuk menangani stunting, yang perlu diperhatikan adalah ibu hamil. "Untuk itu, pentingnya pendataan dari seluruh usia-usia kehamilan dari waktu ke waktu yang mesti dipantau," ujar Ganjar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mencontohkan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ada salah satu program yang sukses dalam penanganan stunting.
"Pengalaman saya waktu di Jawa Tengah, saat itu membuat program 'Mengintip Orang Hamil.' Mengintip dalam artian memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil, sehingga gizinya harus cukup. Bahkan kami akan dorong, untuk satu nakes satu pasien sehingga ada banyak cara orang untuk bisa membantu," beber capres dari PDIP itu.
Selain stunting, Ganjar mengaku sempat bertemu Pendeta Mery Kolimon membahas masalah TPPO di NTT.
"Tadi kami bicara juga dengan Ibu Mery soal penanganan TPPO di NTT. Perlu peran pemerintah daerah, penegakan hukum, dan butuh kerja sama antara pemda serta semua pihak," kata Ganjar.
Dia berjanji apabila terpilih sebagai presiden pada 2024, maka akan dibuat satu layanan yang dapat diakses oleh masyarakat untuk langsung mengadukan setiap kasus yang terjadi.
"Mesti ada laporan masyarakat, mesti ada layanan yang bisa diakses masyarakat untuk diakses sehingga kita bisa tangani lebih cepat," tandasnya.
Dapat Banyak Masukan
Ganjar mengaku dalam kunjungan dia di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ia mendapat masukan terkait banyak hal oleh tokoh-tokoh agama.
"Hari ini saya tiba di Kupang, setelah salat Jumat bertemu dengan Majelis Ulama, Sinode GMIT. Kami berdiskusi banyak hal bahagia kontribusi dari tokoh agama, menjaga situasi dan kondisi di tempat masing-masing," kata Ganjar di gedung Sinode GMIT.
Menurut Ganjar, beragam masalah yang disampaikan mulai dari kesehatan, sosial, pendidikan, hingga infrastruktur.
"Kami diminta untuk jaga keterlibatan dalam menjelang pemilu, dan ini yang menurut saya pesan yang harus didengar dan dilakukan," urai Ganjar.
Terkait Pilpres 2024, Ganjar yakin bisa menang di NTT. "Peluang saya di NTT, Insya Allah bagus," tandasnya.
(hsa/nor)